Persahabatan yang Bikin Iri, Soekarno Sampai Rela Jadi Mak Comblang Demi Mohammad Hatta
Soekarno jadi mak comblang Mohammad Hatta-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Ada kisah menarik di balik persahabatan Soekarno dan Mohammad Hatta, ternyata Soekarno rela menjadi mak comblang demi Mohammad Hatta.
Demi Mohammad Hatta melepas masa lajang, Soekarno rela menjadi mak comblang istimewa. Bahkan untuk meminta restu untuk sahabatnya itu, Soekarno rela datang tengah malam ke rumah sang gadis.
Sebelum Indonesia menjadi negara merdeka, Soekarno telah memahami ikrar Hatta untuk tidak menikah. Tetapi Buang Hatta tidak menikah sampai kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Untuk menghindari hidup sendirian, Soekarno merasa bahwa dia harus mencari pasangan yang cocok untuk sahabatnya itu.
Apalagi saatu itu Hatta sudah berusia 43 tahun. Demi melepas masa lajang Mohammad Hatta, Soekarno menyatakan kesiapan untuk bertindak sebagai mak comblang istimewa untuk Mohammad Hatta.
Bapak proklamasi kemudian bertanya kepada Hatta tentang seperti apa gadis yang menjadi idamannya.
Ternyata gadis yang menjadi idaman dan pujaan hati Mohammad Hatta adalah gadis yang dia temui saat mengunjungi Institut Pasteur Bandung. Namun sayangnya, Hatta tidak tahu nama gadis cantik itu.
Setelah mencari tahu lebih dalam terkait siapa sebenarnya gadis itu, ternyata gadis itu bernama Rahmi. Gadis parahyangan itu adalah putri dari keluarga Rahim (Haji Abdul Rahim).
BACA JUGA:Hidup Terasing dan Terisolasi dari Dunia Luar, Inilah Suku di Dunia yang Menolak Kehidupan Modern
BACA JUGA:Parfum Black Vanilla, Idola Ibu-Ibu Rumah Tangga
Dikutip dari nasional.okezone.com, satu bulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno mengunjungi rumah keluarga Rahim di Burgermeester Koops Weg, atau sekarang Jalan Pajajaran Nomor 11.
Soekarno datang hampir tengah malam pada pukul 23.00, meskipun dia sudah diperingatkan untuk tidak datang tengah malam. Namun Soekarno tetap melakukannya karena dia sudah lama mengenal keluarga Rahim.
Persahabatan mereka terjalin saat Soekarno masih kuliah di THS (sekarang ITB) Bandung.
Namun, adiknya Rahmi yang bernama Titi, sempat mempengaruhi Rahmi untuk menolak lamaran Hatta karena perbedaan usia yang jauh.