Diterjang Angin Kencang, Pondok di Pasar Sulauwangi Roboh
BAHMAN/RKa ROBOH: Pondok di lokasi pasar Desa Sulauwangi kecamatan Tanjung kemuning roboh diterjang angin kencang, Senin 3 Juni 2024.--
TANJUNG KEMUNING – Akibat diterjang angin kencang menyebabkan pondok tempat jualan di lokasi pasar tradisional Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning roboh. Peristiwa yang terjadi pada Minggu sore 2 Juni 2024 sekitar pukul 16.00 WIB.
Selain menerjang pondok di pasar, juga tiga rumah yang dekat dengan lokasi pasar juga mengalami rusak. Bagian atap terbuat dari seng ada yang lepas. Dialami rumah milik Milis (50), Eprianto (38) dan rumah milik Dihurman (51). Beruntung atas musibah tersebut tidak ada warga yang celaka.
Salah seorang warga yang tinggal di depan lokasi pasar Jep Putra (25) mengatakan, kejadian angin yang sangat kencang waktu Minggu sore sebelum hujan. Lalu pondok tempat berjualan di pasar roboh, dengan mengeluarkan suara yang cukup keras.
Lantaran pondok yang berukuran lumayan besar terbuat dari rangka kayu beratap seng roboh dan bergeser sekitar beberapa meter dari lokasi. Pondok tanpa dinding kini sudah dibersihkan warga.
BACA JUGA:Datangi Kementerian Perindustrian RI, Bupati Rencanakan Dirikan Pabrik TBS Full Nutrisi
BACA JUGA:Untuk Meningkatkan Ekonomi Petani, Sukarami 2 Buka JSP
Pada hal pondok tersebut sering dimanfaatkan oleh pemerintah desa (Pemdes) dan warga saat ada acara penting seperti belum lama ini digunakan tempat pemilihan wakil rakyat.
“Akibat diterjang angin yang cukup kencang, pondok di lokasi pasar dan rumah warga terkena imbasnya. Beruntung hanya beberapa seng saja yang lepas,” ujarnya.
Terpisah, Kades Sulauwangi Biman Asli menuturkan, pondok di pasar kini roboh akibat diterjang angin yang cukup kencang. Begitu juga rumah yang dekat dengan lokasi pasar juga rusak bagian atapnya.
“Beruntung atas peristiwa yang mengerikan berupa angin kencang tidak ada warga yang celaka,”ungkapnya.
Pondok di lokasi pasar kini sudah dibersihkan bersama warga. Mudah-mudahan kejadian serupa jangan terulang kembali. Karena bisa membahayakan warga dan tempat tinggal. Pondok berukuran 12 X 18 Meter terbuat dari kerangka kayu dan beratap seng merupakan milik desa.
“Kami minta pada warga saat ada angin kencang yang biasa kita sebut angin puting beliung, agar kiranya dapat mencari tempat yang aman. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” harapnya. *