Kalah Saing dengan BBM Eceran, 110 Pertashop di Bengkulu Tak Operasi

Gubernur Bengkulu lakukan audensi dengan HPMPI di ruang kerjanya, Rabu 23 Mei 2024.Foto: IST/RKa--

BENGKULU - Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) Provinsi Bengkulu mencatat, ada 210 unit Pertashop yang tersebar di 10 kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.

Namun, saat ini yang beroperasi kurang dari 110 unit. HPMPI menyebut ini terjadi akibat maraknya penjual bahan bakar minyak (BBM) tak berizin atau eceran.

Hal ini terungkap dalam audiensi yang dilakukan Gubernur Bengkulu Prof.Dr.drh. H Rohidin Mersyah, MMA dengan grup pengusaha Pertashop se-Provinsi Bengkulu itu.

Bertempat di ruang kerja Gubernur Bengkulu, Rabu 22 Mei 2024.

BACA JUGA:Pribumi Teracam Terusir, Pemprov Bengkulu Bakal Terbitkan Perda Khusus Enggano

BACA JUGA:Pagar Gunung Buka Jalan Baru, Manfaatnya dan Tanggapan Warga

Dalam kedatangannya, HPMPI Bengkulu menyampaikan 5 poin aspirasi dan harapan pada Gubernur Bengkulu. Tiga diantaranya berhubungan dengan BBM subsidi jenis pertalite. 

Tiga aspirasi terkait Pertalite yakni, harapan aditertibkannya penjual BBM eceran di Provinsi Bengkulu.

Ini juga merupakan harapan yang sama saat melakukan audiensi dengan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs.H Armed Wijaya, MH, beberapa waktu lalu.

Lalu kemudian,diharapkan  agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu juga mendukung Pertashop, agar Pertashop bisa menjual BBM subsidi seperti Pertalite.

BACA JUGA:PENGUMUMAN! Ini Dia Nama 19 Anggota Panwascam di Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Wabup Bengkulu Selatan Ikuti FKP Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting se-Provinsi Bengkul

Serta ikut melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membeli BBM di tempat resmi.

"Ada lima poin yang disampaikan. Tiga diantaranya terkait Pertalite, yang salah satu diantaranya dilakukan penertiban pedagang BBM subsidi eceran. Alasannya agar masyarakat mendapat BBM dengan takaran dan harga yang pasti," ujar Rohidin Mersyah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan