Harga TBS di PT APLS Harus Bersaing, Camat: Pengaruhi Penghasilan Sopir
Puluhan supir TBS saat mendatangi PT APLS di Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning belum lama ini.Foto: BAHMAN/RKa--
TANJUNG KEMUNING – Keluhan yang datang dari puluhan supir Tanda Buah Sawit (TBS) ke PT Anugerah Pelangi Sukses (APLS) mendapat dukungan tegas dari Camat Tanjung Kemuning.
PT APLS di Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning harus dapat bersaing soal harga dengan pabrik yang ada di wilayah Kabupaten Kaur.
Jangan hanya mematok harga sesuai ketentuan mereka sendiri, harus mengacu pada harga pemerintah.
Karena harga TBS akan bersentuhan dengan penghasilan banyak pihak.
BACA JUGA:Seleksi Magang ke Jepang Akan Ikuti Tes Tertulis, Simak Jadwalnya
BACA JUGA:TPG Masih Tahap SP2D, Ternyata Ini Penyebabnya
Camat Tanjung Kemuning Dyki Marianto, S.Si, M.AP mengatakan, persoalan harga yang tidak sama dengan pabrik lain menyebabkan kurangnya penghasilan supir angkut TBS.
Selain itu, berimbas pada para petani khususnya wilayah Tanjung kemuning.
“PT APLS dapat bersaing soal harga, agar bisa miningkatkan pemasukan sopir juga petani. Sehingga bukan wilayah Kaur saja yang menjual TBS ke PT APLS, bisa dari luar Kaur,” katanya.
Dikatakan, dengan adanya protes puluhan supir TBS ke PT APLS, mudah-mudahan pihak perusahaan dapat bersaing soal harga.
BACA JUGA:Turnamen Bupati CUP Sambut HUT Kabupaten, Perhatikan Jadwalnya
BACA JUGA:75 PPK Kaur Telah Dilantik, Tugas Ini Harus Segera Dilakukan PPK
Sehingga bisa stabil, serta bisa membawa kebaikan untuk wilayah kecamatan. Karena mayoritas warga adalah petani sawit yang kini mengeluhkan soal harga.
“Kita berharap pihak perusahaan dapat mendengar keluhan para supir dan petani. Supaya harga dapat bersaing,” pintanya.