Soal Tol Bengkulu - Lubuk Linggau, Gubernur Ungkap Kabar Terbarunya

BENGKULU - Setelah peresmian seksi pertama oleh Presiden Joko Widodo, 20 Juli 2023 lalu. Hingga sekarang, pembangunan jalur tol Bengkulu - Lubuk Linggau terhenti.

Meski begitu, Gubernur Bengkulu Prof.dr.H Rohidin Mersyah, MMA memastikan, pembangunannya akan segera dilanjutkan.

Gubernur Bengkulu mengatakan, hasil rapat koordinasi (Rakor) kelanjutan pembangunan jalur tol Bengkulu -Lubuk Linggau bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa, beberapa waktu lalu. Mendapatkan hasil pembangunan akan dilanjutkan tahun 2025 atau 2026. 

"Belum lama ini kami melakukan rakor dengan Menteri PPN RI. Ini untuk memastikan pembangunan tol akan dilanjutkan pembangunannya Menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Insya Allah, kembali dilanjutkan 2025 atau 2026," kata Rohidin Mersyah, Selasa 16 April 2024.

BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Kerja, 144 ASN Pemda Kaur Tak Hadir, Terbanyak di OPD

BACA JUGA:Retribusi Wisata Kaur Selama Libur Lebaran, Baru Laguna Laporan, Segini Nilainya

Gubernur Rohidin juga menyebut, ada beberapa ruas jalan tol yang masuk rencana kerja yang telah disepakati oleh Pemerintah Pusat.

Hal ini untuk mendukung meningkatnya manfaat dari jalur cepat itu.

“Lalu sudah disepakati beberapa ruas tol masuk rencana kerja Pemerintah Pusat,” tandasnya. 

Untuk diketahui, jalur tol Bengkulu - Lubuk Linggau memiliki total jarak 95,8 Kilometer (Km).

Saat ini, proyek raksasa ini baru menyelesaikan jalur seksi tiga sepanjang 17,6 Kilometer (Km) untuk rute Kecamatan Selebar Kota Bengkulu - Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

Selanjutnya, Seksi kedua Taba Penanjung - Kepahiang sepanjang 23,7 Km. Terakhir, seksi satu Kepahiang Kepahiang - Lubuk Linggau sejauh 54,5 Km.

Dalam perencanaannya, jalan tol Taba Penanjung - Bengkulu mendukung akses menuju Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu via GT Bengkulu - Taba Penanjung dengan waktu tempuh 15 menit saja.

Jalan tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Hutama Karya memberikan dukungan perekonomian bagi masyarakat pesisir pulau barat di Sumatera.