Miris! Seorang Ibu Meninggal Dunia Karena Kelaparan, di Dalam Pondok

Seorang warga Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas meninggal dunia.-Sumber foto: palpos.bacakoran.co-

KORANRADARKAUR.ID – Viral di media sosial (Medsos), seorang ibu Suryati (35) warga Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Meninggal dunia di dalam Pondok diduga karena kelaparan.

Peristiwa tersebut terjadi tepat di Hari Raya Idul Fitri 1445 H (lebaran ke-4), Sabtu 13 April 2024 pukul 18.00 WIB.  

Diketahui, suami dari Suryati sendiri bernama Rudi Putra Mahani (35) yang memiliki dua orang anak, yang saat ini anak mereka berada di panti asuhan.

BACA JUGA:Jejak Kejayaan Islam di Spanyol, Ini 8 Peninggalan & Sejarahnya

BACA JUGA:Diskon Gede, Mobil Suzuki Alto K10 Berasal dari India Seharga Rp 70 Jutaan

Dan suami dari suryati tersebut bekerja serabutan atau pekerjaan yang tidak tetap.

Mirisnya lagi suami tersebut sering meminta-minta kepada warga untuk makan dan berobat istrinya yang sedang sakit karena butuh biaya.

Tampak kelihatan di Medsos, foto Suryati tersebut tampak kurus kering sehingga membuat para netizen percaya bahwa Suryati meninggal karena kelaparan.

Mengutip dari linggaupos.bacakoran.co, Rudi mengakui bahwa ini ketidakmampuanya untuk memberi makan anak dan istrinya. 

"Apalagi untuk berobat sangat sulit, dengan syarat surat menyurat," ungkap Rudi. 

Mirisnya lagi, kepergian istrinya meninggalkan 2 orang anak, dimana satu orang anaknya dalam kondisi kurang gizi dan juga memprihatinkan. 

Lebih lanjut Holin (41) warga setempat menjelaskan, Suryati memang sudah lama mengalami sakit, hingga meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan.

Ia menegaskan dari kejadian ini sebenarnya yang patut dipertanya kepada pemerintah desa ke mana Dana Desa (DD) untuk penambahan gizi ibu dan anak. 

"Anggaran yang dianggarkan melalui DD kan ada, ke mana. Kenapa sampai ada warga meninggal dunia karena kelaparan dan kurang gizi," tegasnya.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan