SEMPAT VIRAL! Karena Jembatan Putus Warga Seberangkan Jenazah Pakai Rakit, Begini Kondisi Terbaru Jembatan
Jembatan gantung di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya yang sempat viral sebelumnya selesai diperbaiki, Jumat 5 April 2024.Foto: ROHIDI/RKa--
BENGKULU SELATAN (BS) - Sempat viral adanya video masyarakat di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS yang terpaksa bergotong royong seberangkan jenazah menggunakan rakit bambu.
Akhirnya, mendapatkan jawaban dan tanggapan langsung dari Pemkab BS melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten BS dengan selesai perbaikan jembatan putus akibat banjir tersebut.
Bahkan, informasi yang diperoleh Radar Kaur (RKa), proses perbaikan terhadap jembatan gantung yang menghubungkan desa dengan sentra pertanian sekaligus Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut, selesai dalam satu pekan.
Sekdes Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kresman mengungkapkan, jika jembatan desa yang sempat viral sebelumnya akhirnya seley diperbaiki oleh Dinas PUPR Kabupaten BS.
BACA JUGA:Dipimpin Camat, 400 Takjil Buka Puasa Ludes Dibagikan
BACA JUGA:UPDATE HARGA PANGAN! Jelang Lebaran, 7 Komoditi di Bengkulu Selatan Naik, Ini Rinciannya
"Tentu saja, Pemdes mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab terkhusus Bupati dan Wakil Bupati maupun Dinas PUPR Bengkulu Selatan," ungkap Sekdes.
Sambung Sekdes, dengan kembali lancarnya akses penghubung desa ke lahan pertanian maupun TPU tersebut, tentu sangat bermanfaat sekali terhadap masyarakat.
Apalagi jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses untuk mengakut hasil pertanian maupun akses ke sebuah TPU setempat.
"Kalau akses lancar tentu petani senang. Karena tidak besar lagi mengeluarkan kos atau upah untuk mengakut hasil pertanian. Selain itu tak akn ada lagi video viral jenazah di bawah pakai rakit," sampainya.
BACA JUGA:PELAJARAN! Tolak Bayar Hutang Rp 100 Juta, Warga Bengkulu Selatan Disel, Begini Ceritanya
Kresman memastikan, ke depanya pihak desa akan menjaga serta merawat aset daerah tersebut. Mereka berharap jembatan tersebut tidak kembali menjadi korban bencana alam.
"Kami masyarakat akan menjaga maupun merawat aset tersebut. Karena, jembatan ini merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat untuk mengeluarkan hasil pertanian," pungkasnya.