Ternyata Ini yang Membuat Cut Nyak Dien Ditakuti Belanda

Cut Nyak Dien salah satu pahlawan nasional wanita dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Sumber gambar: Kemendikbud.go.id.--

RADAR KAUR - Cut Nyak Dien, salah satu pahlawan Nasional dari negera Indonesia.

Melansir laman gramedia.com, Kamis 29 Februari 2024. Dia terlahir dari keluarga bangsawan yang dihormati di daerah Aceh. Tepatnya dia lahir di Aceh Besar, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. 

Nyak Dien adalah seorang tokoh perempuan hebat Indonesia yang tak kenal menyerah dalam berjuang melawan penjajah. Cut Nyak Dien lalu dijuluki sebagai “Ratu Aceh” karena tekadnya yang kuat dalam melawan kolonial Belanda di Aceh, Indonesia. 

Sepanjang masa hidupnya, Cut Nyak Dien terus melakukan pertempuran dan perlawanan dengan tujuan menggapai cita-cita bangsa, yaitu terbebas dari kekuasaan penjajah.

Kisahnya, setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.

Tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar. Ini terjadi setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.

 Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. 

Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.

Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang. 

Cut Nyak Dien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dien Nagan Raya di Meulaboh.

Itulah ulasan singkat tentang sosok Cut Nyak Dien, pahlawan Indonesia yang ditakuti penjajah Belanda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan