Tak Perlu Tim Transisi Jokowi-Prabowo, Alasannya Masuk Akal

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Sumber foto: harian.disway.id.--

RADAR KAUR BACAKORANCO - Tidak perlu ada tim transisi ke pemerintahan baru, karena program Prabowo-Gibran meneruskan program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini. 

Ini disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bahkan Balil Lahadalia menjawab soal tim transisi Prabowo-Gibran menyambut pemerintahan baru. 

Menurut Balil, tim transisi dibentuk jika pemerintahan terdahulu itu tidak singkron dengan pemerintahan terpilih. 

Sedangkan saat ini pemerintahan Prabowo-Gibran jika terpilih bersifat melanjutkan program yang sudah ada di pemerintahan saat ini. 

BACA JUGA:Kadis Nakertrans dan Pariwisata Berganti, Simak Jadwal Sertijabnya

BACA JUGA:DBD Nihil, Puskesmas Beriang Tinggi Serukan Ini

“Tetapi, kalau pemerintah sekarang yang judulnya berkelanjutan, apanya yang mau ditransisikan," kata Bahlil dalam keterangannya dikutip jpnn.com, Senin 26 Februari 2024.

Menurut Bahlil, yang diperlukan adalah pemantapan untuk melanjutkan yang sudah bagus dan memperbaiki yang belum bagus.

”Ini dalam rangka melengkapi visi misi dan program dari Prabowo-Gibran,” ujar Bahlil.

Disinggung tentang pengisi kabinet, Bahlil mengatakan, bahwa timnya Prabowo juga ada di kabinet yang sekarang.

Namun, ketika ditanya apakah menteri-menteri mendatang sama dengan menteri yang sekarang, Bahlil menegaskan, hal itu merupakan hak prerogratif presiden.

Sebelumnya, kabinet melakukan pembahasan program prioritas Prabowo-Gibran. Termasuk di dalamnya program makan siang.

”Kita membuat rancangan saja tapi tetap menunggu sampai penetapan KPU. Ini hanya rancangan simulasi saja. Yang namanya simulasi tahap awal kan boleh-boleh saja,” ungkap Bahlil.

Begitu disahkan pada Oktober 2024, menurut Bahlil, presiden terpilih akan menjalankan program yang sudah dibahas sekarang. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan