Mahasiswa Indonesia Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim, Simak Usahanya
Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam program Climate Innovation League--
RADAR KAUR - Mahasiswa Indonesia bergabung dalam Climate Innovation League sebagai program kolaboratif, yang melibatkan pemangku kepentingan strategis. Secara aktif berkontribusi untuk mendukung Indonesia mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada 2030.
Program Climate Innovation Acceleration (CIA) resmi dimulai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, ditandai dengan adanya penandatanganan pledge dukungan pada bendera gerakan Percaya Ecopreneur.
Climate Innovation Acceleration merupakan sebuah rangkaian program akselerasi inovasi teknologi iklim, serta edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau atau green jobs. Yang merupakan inisiatif bersama antara Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation dengan dukungan dari HSBC Indonesia.
Target untuk dapat melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa di 7 kota besar di Indonesia, serta memberikan pendampingan dan access to market kepada 30 startups atau yang biasa di sebut Ecopreneurs. Program akan diawali dengan Roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Jakarta pada Bulan Januari hingga Maret 2024.
BACA JUGA:Demi Kemajuan Anak Didik, SDN 61 Kaur Terus Lakukan Evaluasi
BACA JUGA:Terapkan Disiplin Positif, Sekolah Penggerak Wajib Jadi Contoh
Percepatan dan perluasan perkembangan inovasi iklim menjadi penting seiring target pencapaian suhu maksimal pemanasan global sesuai dengan Perjanjian Paris paling tinggi 1,5 derajat celsius, tinggal sebentar lagi yaitu pada tahun 2030. Selain dukungan secara program pendampingan para startup, juga diberikan peluang untuk mendapatkan dana implementasi proyek. Dengan total senilai Rp 450 juta, dan akses kerja sama dengan beberapa penyedia fasilitas publik.
Dikutip dari disway.id Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi selaku mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan Indonesia serius dalam menangani perubahan iklim.
Melalui program Climate Innovation Acceleration, diharapkan solusi dan inovasi yang muncul dari mahasiswa dan startup climate tech dapat berkontribusi.
Dalam mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang sejalan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030. Dengan mengambil tema “Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030.
“Kami menjadi saksi bagaimana dunia usaha berevolusi untuk terus tumbuh. Kini kita melihat ke depan, sebuah era di mana inovasi dan teknologi digital memegang peranan kunci, termasuk juga untuk melawan perubahan iklim,” ungkapnya.
Indonesia membutuhkan sebanyak mungkin pemimpin muda, yang dapat bergabung dan memimpin perjalanan ini. Itulah sebabnya HSBC sepenuhnya mendukung program Climate Innovation Acceleration. Program CIA saat ini telah mendapatkan dukungan dari 25 komunitas, gerakan, dan organisasi pemungkin, yang akan mendorong terciptanya kolaborasi yang berkelanjutan.
Beberapa diantaranya adalah World Cleanup Day Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE Indonesia), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), Bicara Udara, dan PemimpinID. Melalui sesi talkshow dalam acara Kick Off Climate Innovation League, Mohamad Bijaksana Junerosano, President Director dari Ecoxyztem mengungkapkan ini adalah gerakan positif.
BACA JUGA:RESMI! Sepeda Listrik Sudah Dilarang di Jalan Raya, Sudah Banyak Korban