Kenal dengan Istilah Poliandri? Berikut 5 Suku Masih Menerapkan Praktik Poliandri
Berikut ini 5 suku yang masih menerapkan praktik poliandri. -Sumber foto: koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Poliandri adalah bentuk hubungan di mana seorang wanita mempunyai suami lebih dari satu. Praktik poliandri terbilang jarang ditemui saat ini.
Sebab wanita yang melakukan poliandri diberi sisi negatif dan dianggap tidak bermoral. Kendatipun jarang ditemui dan dianggap tidak bermoral, sesungguhnya masih ada lima suku di Dunia yang masih memiliki tradisi Poliandri.
Sebelum bembahas lima suku tersebut, ketahuilah bahwa praktik poliandri seringkali menimbulkan masalah, terutama soal status anak dan pernikahannya.
Mengapa demikian? Karena, risiko utama dari pernikahan poliandri yaitu sulitnya mengetahui siapa ayah dari anak yang dilahirkan nantinya.
Mengutip dari suara.com, sesuai dengan judul di atas. Berikut ini ada lima suku yang masih memakai tradisi poliandri.
BACA JUGA:Ajukan KUR Lengkapi Syarat Wajib Ini, Pelaku UKM Dapat KrediT Rp 100 Juta
BACA JUGA:Asyik Nongkrong Depan Masjid Al-Kahfi Pemuda Sukaraja Ditikam, Ini Kronologis Kejadiannya
1.Suku Toda India
Suku yang menghuni bukit nilgiri di India Selatan ini sudah berabad-abad mempraktikkan poliandri. Mereka menerapkan poliandri fraternal atau para lelaki bersaudara akan berbagi istri, artinya saat seorang perempuan menikahi seorang lelaki otomatis ia juga menikahi saudara-saudara suaminya.
Jika sang istri hamil suami pertamanyalah yang akan melakukan upacara pemberian busur dan panah kepada sang istri dan menjadi ayah untuk anak pertama itu.
2.Suku Masai Kenya
Suku yang mendiami wilayah danau-danau Besar Afrika ini juga menerapkan poliandri. Jika seorang wanita menikah otomatis juga menikahi teman-teman sebaya suaminya.
BACA JUGA:Pemilik Mobil Wajib Tahu! Ini Persyaratan yang Dibutuhkan Untuk Membayar Pajak Kendaraan
Jika temannya datang berkunjung sang suami harus merelakan ranjangnya untuk tamunya tersebut bersama sang istri, semua anak yang dilahirkan pun dianggap merupakan anak sang suami.