Tokoh yang Mengusulkan Kata Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara, Ini Orangnya!

Tokoh yang mengusulkan Kata Bhinneka Tunggal Ika.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Kita sebagai warna negara Indonesia pasti tahu bahwa motto atau Semboyan negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika.

Tapi siapa sih yang menemukan kata Bhinneka Tunggal Ika itu? Untuk menjawab rasa penasaran yuk simak penjelasannya di sini!

Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, suku dan agama, memiliki motto atau semboyan yang menjadi landasan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan. 

Semboyan ini tidak hanya menjadi sebuah kalimat yang diucapkan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang dianut oleh bangsa Indonesia. 

BACA JUGA:Riwayat Pendidikan Prabowo Subianto, Berikut Sekilas Biografi dan Jejak Karier

Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Bhinneka Tunggal Ika berasal dari dua kata yaitu "bhinna" yang berarti terpisah atau berbeda dan "ika" yang berarti itu. 

Jadi, "Bhinneka Tunggal Ika" berarti itu berbeda, itu satu. Bhinneka Tunggal Ika diakui sebagai semboyan bangsa Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara.

Dikutip dari www.kompas.com, ternyata kalimat Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara diusulkan Mohammad Yamin yang merupakan tokoh nasional Indonesia. 

BACA JUGA:Ingin Manfaatkan SDA Indonesia, Inilah Tindak Dilakukan Penjajah

BACA JUGA:Petugas Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Seorang Guru, Ini Sosoknya

Kata Bhinneka Tunggal Ika juga dimuat dalam sebuah tulisan berjudul Verspreide Geschriften yang ditulis oleh seorang orientalis ahli bahasa Belanda bernama Johan Hendrik Casper Kern. 

Tulisan Hendrik Kern kemudian dibaca oleh Mohammad Yamin sekitar tujuh 7 setelah kitab kakawin Sutasoma dibuat. Kemudian, pada Sidang BPUPKI Pertama yang berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945, Mohammad Yamin memperkenalkan frasa tersebut.

Sidang Pertama BPUPKI saat itu sedang membahas tentang dasar negara Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan