Suku Bonai Suku Tertua di Provinsi Riau, Tradisi Mereka Bikin Ada Bikin Merinding

KORANRADARKAUR.ID – Suku Bonai merupakan salah satu suku tua yang ada di Provinsi Riau.

Suku Bonai dikenal akan kekayaan budaya sosial dan ciri yang khas. 

Suku Bonai tinggal di kawasan pedalaman Sungai Rokan, lokasi ini sulit dijangkau. Bahkan Suku Bonai hidup dengan cara berpindah-pindah.

Dengan gaya hidup mereka yang berpindah-pindah, suku ini bergantung dengan kehidupan alam.

Dimana mereka melakukan cara berburu dan meramu agar dapat mengembarkan hubungan mereka yang erat dengan lingkungan sekitar. 

BACA JUGA:MIRIS! Demi Dapatkan Bantuan, Ada Warga Bengkulu Selatan Ngaku Sebagai Janda

Walaupun suku ini bergantung pada alam untuk bertahan hidup. Namun, suku ini tetap melestarikan tradisi mereka dengan ketat meskipun terpisah dari pengaruh modern. 

Diketahui, Suku Bonai menggunakan bahasa asli mereka (bahasa sehari-hari).  Salah datu tradisi yang cukup terkenal dari masyarakat Suku Bonai adalah tradisi Lukah Gilo. 

Arti kata Lukah adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari Rotan, sedangkan Gilo merupakan kata asli Suku Bonai yang berarti Gila.

Lukah, yang berbentuk seperti orang sawah dengan tempurung kelapa sebagai kepala dan badannya yang terbuat dari rotan. Lukah ini kemudian akan dimantrai oleh dukun sehingga dapat bergerak atau menggila.

BACA JUGA:Belum Sempat Digunakan, 20 Meteran Listrik dan Jet Pump di PTM Kutau Raib Diembat Maling

Mantera yang digunakan adalah dimulai dengan doa, misalkan dua kalimat syahadat, Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan pantun-pantun dalam bahasa asli Suku Bonai.

Dukun kemudian akan memegangi Lukah yang bergerak perlahan, setelah pergerakan Lukah menjadi semakin kuat, dukun akan memanggil asistennya dan beberapa orang penonton untuk membantu mengontrol pergerakan dari Lukah.

Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh ajaran agama Islam terhadap budaya dan sosial masyarakat Suku Bonai.