Perwira Tinggi Jepang yang Berperan dalam Kemerdekaan Indonesia, Keluarganya Masuk Daftar Hitam
Biografi perwira tinggi Jepang-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
Tidak lama kemudian, cabang baru didirikan di Surabaya, dipimpin oleh Ahmad Subardjo dan dibantu oleh Wikono. Para pemuda terpilih di Asrama Indonesia Merdeka menghabiskan kurang lebih enam bulan belajar. Setelah kursus singkat di asrama ini selesai, beberapa pemuda menjadi anggota Barisan Pelopor Istimewa.
3. Keinginan Laksamana Maeda kuat untuk menyumbang jasa bagi kemerdekaan Indonesia
Laksamana Maeda ingin membantu Indonesia. Dia melakukan segenap kemampuannya untuk mengorbankan diri demi cita-cita kemerdekaan Indonesia yang dia ketahui telah ada sejak lama.
Laksamana Maeda menyediakan rumah dan siap mengamankan tempat berkumpulnya tokoh-tokoh bangsa serta memastikan teks proklamasi dapat ditulis dengan tenang agar dapat segera dibacakan pada momen kemerdekaan Indonesia.
Sebelumnya Laksamana Maeda telah dua kali meminta kemerdekaan Indonesia kepada Jepang namun Jepang tetap diam tidak merespon apapun. Akhirnya, itulah yang membuat Laksamana Muda Maeda memberanikan diri untuk bertindak cepat saat kekuasaan kosong.
Ini juga dilakukannya sesuai dengan prinsip Presiden Amerika Serikat Wilson yang menyatakan bahwa setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
4. Pernah mendapat perlakuan tidak adil di berbagai tempat
Jasa berharga dari Laksamana Maeda Tadashi ternyata tidak dapat diapresiasi baik oleh pihak di luar Indonesia bahkan negara asalnya sendiri. Setahun setelah kemerdekaan Indonesia, Laksamana Muda Maeda ditahan karena didakwa telah membantu kemerdekaan.
Namun, dia membantahnya dengan mengatakan bahwa dia tidak mungkin bisa mendorong seluruh rakyat Indonesia untuk mengumumkan kemerdekaan. Maeda dibebaskan dan diizinkan pulang ke rumahnya setelah pembelaan itu.
5. Akhir kisah hidup Laksamana Maeda Tadashi yang hidup tanpa dukungan pemerintahnya
Namun, perjuangan Laksamana Maeda tidak berhenti di sana. Dia kembali menjalani sidang di Jepang dan dianggap telah mencoreng harga diri Jepang. Akhirnya, Laksamana Maeda Tadashi meninggalkan dunia politik serta jabatannya.
Karena dia dan keluarganya terdaftar dalam daftar hitam, menjadi rakyat biasa selama sisa hidupnya tidak dapat membuat Laksamana Muda Maeda hidup dengan tenang dan damai.
Sampai dia meninggal pada tahun 1977, dia hidup tanpa fasilitas negara yang dapat digunakan. Namun, rakyat Indonesia akan selalu mengingat jasa Laksamana Maeda yang berperan besar dalam mewujudkan proklamasi kemerdekaan NKRI.*