Pecahkan Rekor, China Berhasil Ciptakan Matahari Selama 1.056 Detik
ILUSTRASI: Matahari China--
RADAR KAUR – China termasuk salah satu negara yang terus mengembangkan teknologinya. Negeri Tirai Bambu ini diketahui telah membuat matahari buatan. Negara ini telah memecahkan rekor menyala matahari buatannya.
Matahari buatan China telah menyala sekitar 17 menit atau 1.056 detik. Ujicoba sebelumnya dilakukan pada Mei 2021, matahari itu hanya bisa menyala 101 detik.
Suhu yang dapat dihasilkan oleh Artificial Sun Buatan EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak) ini dapat mencapai 158 juta derajat Fahrenheit (70 juta derajat Celcius) selama 1.056 detik.
Panas tersebut lima kali lebih panas ketimbang matahari yang hanya 15 juta derajat celcius.
Selama 10 tahun terakhir sejak didirikan, sebanyak lebih dari 10 ribu peneliti ilmiah China dan asing telah bekerja sama untuk mewujudkan impian Matahari buatan menggunakan perangkat ilmiah besar ini. Mereka secara berturut-turut mencapai lompatan besar.
Seperti pada November 2018, EAST menghasilkan suhu elektron 100 juta derajat celcius di plasma intinya, hampir tujuh kali suhu interior Matahari. Pada tahun lalu, EAST mencapai suhu plasma 100 juta derajat Celcius yang berlangsung selama 20 detik.
Teknologi fusi nuklir sebetulnya tak hanya bisa diterapkan untuk pembuatan sumber energy. Namun teknologi turunannya juga bisa diaplikasikan di berbagai bidang.
Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky adalah perancang tokamak pertama pada tahun 1958. Tetapi belum ada yang berhasil membuat reaktor eksperimental yang mampu mengeluarkan banyak energi.
Memanaskan plasma hingga melebihi suhu matahari sebenarnya bukanlah perkara sulit. Hal yang membuatnya sulit adalah menciptakan wadah untuk menampung panas tersebut.
Menurut Eurasian Times, proyek matahari buatan China ini bertujuan untuk memberi sumber energi tak terbatas tanpa menghasilkan sisa limbah.
Reaktor fusi ini diharapkan akan dapat dioperasikan pada tahun 2025. Kesempatan ini akan memberi para ilmuwan banyak wawasan tentang kepraktisan memanfaatkan kekuatan bintang di bumi.
EAST berhasil mencatat rekor setelah matahari artifisial buatan mereka berhasil memiliki suhu 5 kali lebih panas dari matahari asli.
Hasil itu mengalahkan capaian eksperimen Prancis, WEST (Tungsten Environment in Steady-state Tokamak) yang juga berhasil meraih suhu yang sama meski hanya bisa dipertahankan selama 390 detik.
Selanjutnya dikutip dari rbtv.disway.id, perlu dipahami. China berhasil memiliki suhu 5 kali lebih panas dari matahari asli.