5 Orang Terkaya di Dunia Berkat Transaksi Short Selling, Risiko Tinggi Tapi Mampu Raih Keuntungan Besar
Short selling wujud dari transaksi yang dilakukan oleh investor untuk menggunakan sistem meminjam saham--
KORANRADARKAUR.ID – Short selling sering dianggap sebagai strategi berisiko tinggi. Namun, sebagian dari investor hal ini malah mampu meraih banyak kekayaan dari strategi ini.
Short selling adalah wujud dari transaksi yang dilakukan oleh investor menggunakan sistem meminjam saham. Tujuan investor tersebut untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
Investor kemudian membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah untuk mengembalikannya ke pialang, sehingga memperoleh keuntungan dari selisih harga jual awal dan harga beli kembali.
Meskipun dapat menghasilkan keuntungan besar jika prediksi tepat, short selling berisiko tinggi karena potensi kerugian tidak terbatas jika harga saham naik.
Meski demikian, terdapat beberapa sosok yang sukses dalam melakukan shortselling tersebut. Dikutip dari cnbcindonesia.com, berikut 5 Orang terkaya di dunia berkat transaksi short selling.
1. Kenneth C. Griffin
Kenneth C. Griffin, atau dapat dipanggil Ken Griffin, yang merupakan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Citadel, saat ini dia sedang menikmati puncak kesuksesan setelah mencatatkan tahun paling menguntungkan dalam sejarah hedge fund.
BACA JUGA:Aroma Segar Elegan, Parfum Cowok Paling Disukai Wanita
BACA JUGA:Jelang Pendaftaran Paslon, Nama Gusnan Masih Unggul, Bakal Lawan Masih Sembunyi
Dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 35 miliar atau sekitar Rp 573.61 triliun, meningkat US$ 7,8 miliar.
2. Steve Cohen
Dengan kekayaan bersih US$ 17,5 miliar, Steve Cohen adalah pendiri Point72 Asset Management, yang mengelola aset senilai US$ 27 miliar.
Kesuksesannya di Student Athletics Championships (SAC) Capital, yang kemudian bertransformasi menjadi Point72, didasarkan pada perdagangan berisiko tinggi dengan imbal hasil tinggi.
Selain itu, Cohen juga dikenal sebagai pemilik New York Mets, yang dibelinya seharga US$ 2,4 miliar pada tahun 2020.