Rusia Sedang Mempersiapkan Penyerangan Ibu Kota Eropa

KORANRADARKAUR.ID - Buntut wacana penempatan senjata jarak jauh secara berkala di Jerman 2026 mendatang.

Oleh aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Amerika Serikat (AS), menimbulkan bola panas.

Dalam siaran televisi Rossiya 1 Pemerintahan Rusia kini telah mempersiapkan rencana strategi penyerangan Ibu Kota Eropa yakni, Berlin, Warsawa, Paris, Bukares, Baltik, Praha dan pangkalan Amerika di Jerman menggunakan rudal jarak jauh.

"Jika sampai NATO dan AS tidak menarik penempatan senjatanya di Jerman. Maka kami akan serang Ibu Kota Eropa. Karena penempatan senjata oleh NATO dan AS itu dapat menimbulkan kerusakan pada senjata kami" kata anggota parlemen Duma Negara, Yevgeny Popov dikutip Berita The Moskow Times, Jumat 19 Juli 2024.

BACA JUGA:Diakui Sampai Luar Negeri, Ini 7 Wisata Paling Terkenal di Kepulauan Riau

BACA JUGA:Rupanya Orang Kaya di Taiwan, Dimentori Tukang Kebun Asal Jepang

Lanjutnya, dalam siaran itu juga ditunjukan peta potensial jika terjadi konflik antara Rusia dan NATO salah satunya Inggris.

Apalagi Rusia dan Inggris merupakan musuh bebuyutan. Pernyataan Popov dalam siaran itu menuai respon dari berbagai pihak.

Ada yang mendukung rencana strategi penyerangan yang dilakukan Rusia dan ada meminta wacana penempatan senjata oleh NATO dan AS pikirkan kembali. 

"Perhatian khusus untuk Inggris musuh tradisional kami, kalian masuk daftar daerah rentan terserang gencatan senjata. Cukup dengan tiga rudal jarak jauh peradaban kalian bakal porak poranda," ujarnya.

Peskov menegaskan, konfrontasi bakal menjadi neraka bagi Ibu Kota Erofa. Kalau NATO dan AS berambisi menempatkan senjatanya di Negara Jerman.

BACA JUGA:Kamu Susah Move On? Mungkin Salah Satu dari Tindakan Ini Penyebabnya!

BACA JUGA:Anak Suka Berkata Kasar, Orang Tua Bisa Lakukan Ini untuk Mengatasinya!

Mereka memastikan seluruh peradaban di Ibu Kota Erofa hancur akibat serangan rujal jarak jauh mereka. Gencatan senjata ini nanti, menurut Peskov seperti perang dingin yang runtut Uni Soviet.