Pemegang Otoritas Keilmuan Islam, Inilah Pemimpin Ulama di Hari Kiamat
Ilustrasi--
RADAR KAUR - Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI di laman kemenag.go.id, Sabtu (2/13). Terkisah tentang sahabat Rasulullah SAW bernama Muadz bin Jabal.
Beliau dikenal sebagai sosok yang pemikir. Ketika Rasulullah SAW masih hidup, diketahui pintu ijtihad belum dibuka. Namun, Nabi Muhammad SAW justru mempersilahkan Mu'adz untuk berijtihad.
Suatu waktu Muadz bin Jabal menjadi hakim di Kota Yaman. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bagaimana jika kamu tidak mendapatkan jawaban dalam Al-Qur'an dan Sunnah?" Mu'adz menjawab dengan percaya diri, "Aku akan berijtihad!"
Ini membuktikan keistimewaan Muadz bin Jabal karena dianggap memiliki otoritas keilmuan. Hingga Rasulullah SAW pun bersabda "Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari kiamat."
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW sering menyanjungnya, "Wahai Mu'adz, demi Allah aku sangat menyayangimu. Untuk kecerdasan yang kau miliki, hendaklah jangan kau lupakan untuk bersyukur dan berdoa: Ya Allah, tolonglah diriku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan menjadi yang terbaik hamba-Mu."
Pengakuan otoritas keilmuan Mu'adz bin Jabal juga datang dari Umar bin Khattab. Sebelum wafat, beliau pernah ditanya seputar siapa yang akan menggantikannya sebagai Khalifah.
Beliau menjawab, "Seandainya Mu'adz bin Jabal masih hidup, maka aku akan mengangkatnya sebagai khalifah.
Jika aku telah menghadap Allah dan ditanya alasan mengangkat Mu'adz sebagai pemimpin umat Muhammad, maka aku akan jawab: bahwa aku telah mendengar langsung sabda Rasulullah yang mengatakan Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin para ulama di hari kiamat."
Itulah ulasan singkat tentang sahabat Rasulullah SAW bernama Mu'adz bin Jabal. Semoga kisah ini menginspirasi pembaca setia Radar Kaur. (*/yie)