HEBOH! Pasangan Bukan Muhrim di Binjai Digerebek Warga, Simak Kronologisnya
IST/RKa PERNYATAAN: Pasangan bukan muhrim saat membuat penyataan di rumah Kades Padang Binjai Kecamatan Tetap, Minggu (12/3). --
BINTUHAN- Heboh! Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap sontak ramai, Minggu (3/12). Pasalnya warga bersama perangkat desa ini melakukan penggerebekan pasangan bukan muhrim inisial CI (39) warga setempat dan pasangannya FA (42) warga Desa Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan. Kedua pasangan bukan muhrim ini digerebek oleh warga di kediaman CI pukul 12.30 WIB malam.
Setelah diamankan warga, keduanya dibawa ke rumah Kades. Setelah dilakukan musyawarah, kedua pasangan itu disepakati membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Benar, warga bersama perangkat desa melakukan penggerebekan pasangan bukan muhrim. Setelah dilakukan mediasi, keduanya telah didamaikan dan sepakat tidak akan mengulangi perbuatannya,” kata Kades Padang Binjai Ersan Azhari, Minggu (3/12).
Dikatakannya, penggerebekan yang dilakukan warga karena warga sudah kesal atas perbuatan CI. Pasalnya CI ini sering menerima tamu laki-laki pada saat malam hari. Atas hal itulah warga melakukan pengintaian, saat diintai benar pukul 00.00 WIB malam ada laki-laki yang masuk ke kediaman CI.
Setelah pukul 00.30 WIB laki-laki tamu CI belum keluar. Warga melakukan penggerebekan, saat digerebek memang laki-laki dan perempuan menggunakan pakaian lengkap. Walaupun begitu karena sudah larut malam tidak dibolehkan dan telah melanggar norma adat dan agama.
Terpisah, FA membenarkan, ia telah di gerebek warga Desa Padang Binjai. Menurutnya, dalam penggerebekan banyak kejanggalan seolah-olah hal itu sudah ada skenario.
Sedangkan ia bersama CI tidak melakukan apa-apa saat di dalam rumah. Ia datang ke kediaman CI karena di telepon CI anaknya sakit demam, suhu badannya panas. Atas rasa kasihan, ia pergi menyambangi rumah CI saat malam-malam.
Dikatakannya, CI menghubungi dirinya sejak Jumat (1/12) malam pukul 20.00 WIB melalui telepon. Saat menelepon ia menanyakan jadwal piket dokter spesialis anak.
Karena hari sabtu dan minggu tidak ada jadwal dokter piket, maka ia mengajurkan untuk memberi obat penurun panas pada anaknya. Karena ia dan CI berteman, saat pulang kerja, Sabtu (2/12) pukul 15.30 WIB ia mampir memberikan obat.
Setelah obat diberikan ia pulang ke rumah. Secara tiba – tiba Minggu Pukul 00.00 WIB CI menelepon dan mengatakan, anaknya sakit panas tinggi. CI meminta ia melihat anaknya.
Karena memiliki rasa kemanusiaan dan tanpa merasa curiga ia langsung menyambangi kediaman CI. Baru 20 menit duduk, warga langsung menggerebek dan menuding melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
Lanjutnya, saat warga menggerebek memang posisi pintu rumah CI dikunci atau tertutup. Pintu rumah ditutup karena malam hari. Walaupun apapun alasan saya memang telah melanggar aturan. Tetapi niat saya ke kediaman CI tidak lain untuk membantu dan melihat anaknya sakit.
Memang setelah kejadian banyak warga mengatakan bahwa CI sering menerima tamu. Tetapi tamu itu bukan dirinya, ia baru pertama ke kediaman CI. Karena ingin membantu anaknya yang sakit tinggi. (ujr)