MENGEJUTKAN! Saka Beri Pengakuan Terkait DPO Kasus Pembunuhan Vina dan Eky

Reporter: Riska Ayu Kurniati |

Editor: Dedi Julizar |

Selasa , 04 Jun 2024 - 05:14

Pengakuan mengejutkan Saka terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky. -Sumber foto: jabar.tribunnews.com-

mengejutkan! saka beri pengakuan terkait dpo kasus pembunuhan vina dan eky                            koranradarkaur.id – kasus pembunuhan vina dan eky yang terjadi di cirebon pada tahun 2016 telah menjadi perhatian publik yang mendalam.
kedua korban menjadi sasaran pembunuhan yang dilakukan secara brutal oleh sekelompok geng motor di cirebon.
baru-baru ini pengakuan mengejutkan diungkapkan oleh saka tatal (24) mantan terpidana kasus pembunuhan vina dan eky.
saka menyatakan, telah bertemu dengan petugas polisi sebelum penangkapan pegi setiawan alias perong (27) pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (dpo).
saka menyatakan, bertemu dengan petugas dari polres cirebon dan polda jabar. dia menunjukkan foto tiga dpo kasus pembunuhan vina dan eky.
baca juga:diterjang angin kencang, pondok di pasar sulauwangi roboh
“waktu dua minggu yang lalu, ada kepolisian dari polres cirebon dan polda jabar datang ke rumah dan menanyakan bahwa dpo tersebut dan dikasih fotonya dan nama-namanya,” ungkap saka.
namun, saka mengatakan, wajah pegi yang ditangkap tidak sama dengan foto kepolisian.
saka menyebutkan, foto polisi menunjukkan bahwa pegi memiliki berambut ikal dan wajah bersih dan dia juga memiliki tindik di telinga.
"muka dan telinga sudah berbeda. telinga kanan terdapat bolongan akibat piercing. rambutnya keriting (versi foto pegi dari polisi). tapi pegi yang sekarang, beda jauh sama dengan foto yang diberikan oleh pihak kepolisian," jelas saka.
baca juga:melawan! pasang plang parkir gratis, gerai modern di bengkulu selatan tolak bayar pad
menurut saka, polisi juga sempat menanyakan apakah saka benar-benar terlibat dalam kasus tersebut, seperti yang diputuskan pengadilan delapan tahun lalu.
"saka jelasin semuanya, kalau saka enggak terlibat," ungkap saka.
menurut saka, polisi juga menanyakan apakah dia mengenali foto dpo yang ditunjukkan. 
saka berkata, "saka jawab enggak kenal. kalau saka enggak kenal kan mau jawab apa?"
dikutip dari jabar.tribunnews.com, pada selasa 21 mei 2024 sekitar pukul 18.20 wib, pegi yang diduga menjadi salah satu dari tiga tersangka pembunuhan vina dan eky yang telah kabur sejak 2016 ditangkap di jalan kopo bandung tempat dia bekerja sebagai kuli bangunan.
baca juga:manfaatkan uang infaq, masjid al jihad disolek
delapan tersangka lainnya telah ditangkap dan diadili sebelumnya. satu orang dibebaskan dan tujuh lainnya dihukum mati.
setelah penangkapan pegi, polisi menegaskan tersangka yang buron sejak 2016 bukan tiga orang, melainkan hanya pegi. dua dpo lainnya, dani dan andi, tak pernah ada.
berbeda dengan delapan orang lain yang ditangkap sebelumnya, pegi tidak pernah mengakui keterlibatannya.
saat dibawa ke ekspose kasus di markas polda jabar pada minggu 25 mei 2024, dia berulang kali berteriak bahwa dia tidak bersalah.
kuasa hukum pegi, sugianti menyatakan, bahwa mereka menemukan banyak saksi yang mengaku berada di bandung saat pembunuhan terjadi. selain itu, pada 26 agustus 2016, pegi masih menerima gaji dari kliennya.
baca juga:monitoring alokasi dd, ini pesan camat kaur tengah 
direktur reserse kriminal umum (ditreskrimum) polda jabar, kombes pol surawan mengatakan, pegi bisa saja bersikukuh mengaku bahwa dirinya tak terlibat pembunuhan. 
menurutnya, saksi-saksi sudah menerangkan bahwa pegi ada dan terlibat saat peristiwa itu terjadi.
surawan mengatakan, jumlah pelaku dalam kasus ini adalah sembilan.
bukan sebelas seperti yang dilaporkan sebelumnya. selain itu, dia menyatakan bahwa anak pejabat tidak terlibat dalam kasus ini.
menurutnya, polisi bergantung pada fakta hasil penyidikan dalam menangani kasus ini.
surawan juga tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut tentang spekulasi tentang keterlibatan anak pejabat dalam kasus pembunuhan ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Senin 8 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan