Film Vina Sebelum 7 Hari, Diangkat dari Kisah Nyata, Kronologinya Menyayat Hati
Film Vina sebelum 7 hari. Sumber foto: jawapos.com--
KORANRADARKAUR.ID – Akhirnya kasus Vina Cirebon masuk Film layar lebar dengan film yang berjudul. Vina Sebelum 7 Hari sudah mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 8 Mei 2024.
Film ini disutradarai oleh Anggy Umbara, diambil dari tragedi pembunuhan sepasang kekasih di Cirebon pada tahun 2016 yang lalu.
Vina, yang diperankan oleh Nayla Denny Purnama dan pacarnya meninggal akibat kekerasan yang dilakukan geng motor.
Karena Vina dianggap sebagai kecelakaan oleh polisi, rohnya merasuki temannya dan memaksa mereka untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bagaimana perkembangan selanjutnya?
BACA JUGA:Serial Bridgerton Season 3 : Kisah Kehidupan Delapan Bersaudara dan Petualangan Cinta
BACA JUGA:Honda Jazz RS 2024 Segera Hadir! Simbol Gaya Hidup Modern dan Dinamis
Simak berikut ini rangkuman kisah nyata pembunuhan Vina dan kekasihnya, sinopsis film serta fakta dari kasus tersebut.
Mengutip dari detik.com, pada 27 Agustus 2016 sekitar pukul 22.00 WIB, Vina (16) dan kekasihnya Rizky, ditemukan tergeletak tak bernyawa di flyover atau jalan layang di Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Mulanya polisi menduga sejoli itu merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Namun kejanggalan pada luka-luka yang terlihat di tubuh korban, membuat polisi curiga bahwa Vina dan Rizky adalah korban pembunuhan.
Hal itu diperkuat setelah polisi mendapat laporan dari teman korban tentang peristiwa yang dialami Vina dan Rizky sebelum keduanya ditemukan meninggal dunia.
BACA JUGA:Petualang Merapat! Honda ADV 160, Tangguh di Semua Kondisi Jalan
BACA JUGA:Honda Vario 110 2024, Tampil Gaya Harga Bersahabat, Dilengkapi Fitur-Fitur Tambahan
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kemudian berhasil meringkus para pelaku yang terlibat dalam kejadian itu.
Delapan orang diamankan terkait dengan kejadian ini. Mereka adalah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana dan Saka Tatal. Mereka merancang agar aksi kejahatannya tidak diketahui polisi.