Pemilik Ternak Tidak Jera dengan Curnak, Ini Buktinya

TANJUNG KEMUNING – Pemilik ternak tidak merasa jera walau sudah sering adanya pencurian ternak (Curnak).

Buktinya, hingga kini ternak masih dibiarkan berkeliaran di jalan lintas barat (Jalinbar) Desa Padang Kedondong Kecamatan Tanjung Kemuning.

Pemiliknya terkesan tidak takut jika suatu saat asetnya menjadi korban maling berikutnya.

Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Eko Budiman, S.IK,M.IK, M.SI melalui Kapolsek Tanjung Kemuning Gunsi Saswondo mengatakan, guna mengatasi hewan ternak agar tidak dicuri silakan dikandangkan dekat perkarangan rumah. Dengan begitu, maka ternaknya bisa aman dari kejahatan.

“Kami minta pada pemilik ternak supaya ternaknya dikandangkan. Supaya aman dari pencurian. Sebab sudah pernah hewan ternak hilang dicuri orang,” pintanya.

BACA JUGA:Pasca Lebaran, Pernikahan di Kaur Meningkat, Segini Jumlanya

BACA JUGA:CPNS Digelar Mei, Perhatikan Keterangan Kepala BKD Bengkulu

Terpisah, Camat Tanjung Kemuning Dyki Marianto, S.SI, M.AP menuturkan, hewan ternak berkaki empat diminta untuk dikandangkan. Supaya tidak mengganggu ketertiban umum. Apa lagi ternak berada di Jalinbar, tentu sangat mengganggu kendaraan yang melintas. 

“Kami minta dengan pemilik ternak agar ternaknya dikandangkan baik siang maupun malam hari,” ujarnya.

Dikatakan, ternak sudah pernah hilang dicuri. Oleh sebab itu, sayangi ternak dengan cara dikandangkan. Bila hilang dicuri sangat merugikan bagi pemilik ternak itu sendiri.

“Bila sudah hilang baru pemilik ternak merasa dirugikan, namun masih saja tetap dibiarkan bebas berkeliaran,” terangnya.

BACA JUGA:Cegah Premanisme, Polsek KT Lakukan 2 Langkah Ini

BACA JUGA:Disetujui Bapemperda, 5 Perda Ini Segera Disahkan DPRD Kaur

Ternak yang bebas berkeliaran sangat merugikan warga. Lantaran sudah pernah ternak merusak tanaman milik warga. Akibat ternak liar, maka pemilik ternak juga rugi bila tanaman warga dirusak. Warga pun pasti meminta petanggung jawaban atas perbuatan ternak.