Di Maharashtra dan Karnataka, Tradisi Lempar Bayi Dipercaya Bawa Berkat dan Kemakmuran

Reporter: Etika Larasati Khontesa |

Editor: Daspan Haryadi |

Jumat , 19 Apr 2024 - 21:16

Tradisi ritual aneh menjatuhkan bayi dari ketinggian yang dipercaya dapat menjamin kemakmuran.--

di maharashtra dan karnataka, tradisi lempar bayi dipercaya bawa berkat dan kemakmuran                             koranradarkaur.id – tradisi atau adat adalah istilah yang berkaitan dengan cara, metode, atau gaya yang khas. 
setiap daerah pasti memiliki tradisi sendiri. tradisi juga bisa bersifat khas dan unik seperti gaya bahasa, agama, masakan, kebiasaan sosial, musik dan seni.
setiap negara di dunia tentu memiliki keunikan budaya dan tradisi masing-masing. ada tradisi yang unik, sakral, tetapi juga ada ada negara yang memiliki ritual kepercayaan aneh dan dinilai cukup ekstrem.
tidak kalah ekstrem, negara satu ini mempunyai tradisi yang sangat unik di mana mereka menjatuhkan bayi dari ketinggian yang dipercaya dapat menjamin kemakmuran. nama ritual ini dikenal dengan baby tossing.  
baca juga:kpu kaur pastikan rekrut ulang ppk pps, cek tahapan dan jadwal seleksi di sini
baca juga:tidak terima dikatakan selingkuh, warga bengkulu selatan aniaya istri sendiri, begini kronologinya
dikutip dari rbtv.disway.id, baby tossing adalah ritual india yang diikuti di beberapa bagian india di mana bayi di bawah usia 2 tahun, digoyang oleh pendeta dan kemudian dilemparkan dari tempat persembahan atau masjid setinggi 30 hingga 50 kaki.   
meskipun asal usulnya tidak diketahui dengan jelas, ritual ini sekarang sudah dirayakan. 
tradisi ini hanya dipraktikkan oleh umat hindu dan muslim di daerah pedesaan negara bagian maharashtra dan karnataka di india.  
contohnya, baba umer dargah dan kuil digambareshwara di desa nagrala. setiap tahun dua ratus keluarga berpartisipasi dan lebih dari dua ratus bayi dilemparkan dari ketinggian. 
baca juga:memilih asuransi pendidikan anak, orang tua wajib tau 4 cara ini
baca juga:pastikan nyalon bupati kaur, ini kata gusril pausi soal cawabupnya 
bayi yang berusia beberapa bulan hingga dua tahun akan dilemparkan. saat hendak dilempar, bayi tersebut akan dipegang kaki dan tangannya dan diayunkan terlebih dahulu layaknya sebuah keranjang. 
bayi yang menangis histeris akibat merasa kaget tersebut akan disambut dengan sorak sorai dan tepukan kegembiraan dari semua orang yang ada di bawah. 
sebelum dikembalikan pada pelukan ibunya untuk ditenangkan, sang bayi akan digendong secara bergiliran oleh semua orang yang ada di sekitarnya.
ritual ini diyakini sebagai tugas keagamaan mereka. warga desa percaya bahwa ritual ini membawa keberuntungan dan umur panjang bagi anak tersebut. 
pasangan berpartisipasi dalam ritual ini dengan harapan mereka akan diberkati dengan anak-anak mereka sendiri. 
orang-orang yang berpartisipasi dalam ritual ini percaya bahwa itu menjamin kesehatan dan kemakmuran bagi mereka.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Sabtu 20 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan