Sejarah Masuknya Islam di Tanah Andalas (Bagian I)

Adanya perdagangan laut menjadi salah satu cara penyebaran agama Islam di Indonesia. -Sumber gambar: sumeks.disway.id-

BACA JUGA:STOK BANYAK! Selama Ramadan 2024, BBM Subsidi dan Non Subsidi di Bengkulu Selatan Dipastikan Aman

BACA JUGA:WADUH! APBD Tembus Rp 1 T, Bengkulu Selatan Masih Minim Pembangunan, Ini Penyebabnya

Sedang teori kedua adalah adanya peninggian makam Malik As-Saleh. Makam Malik As-Saleh ditemukan pada abad ke-13 masehi di Maunahasah beringin, Aceh Utara.

Dalam hikayat Raja-Raja Pasai, Malik As-Saleh dikenal sebagai raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Makam tersebut menjadi bukti lain bahwa Islam telah masuk dan berkembang di Aceh pada abad itu.

Lalu teori terakhir adalah Ibnu Batuta. Diceritakan dia adalah aeorang penjelajah dan pelaut asal Maroko, Abu Abdullah Muhammad bin Batutah pernah mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345.

Ia bercerita bahwa Sultan Samudera Pasai sangat baik kepada ulama dan rakyatnya.

BACA JUGA:MIIT Nurul Haq Bagikan Jadwal Imsakiyah Ramadan

BACA JUGA:Sambut Ramadan, Begini Kegiatan yang Dilakukan Kemenag dan Pelajar Kaur

Peninggalan Islam

Pendapat mengenai bukti tertulis masuknya Islam di Sumatera ditemukan makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri di Barus sekitar abad ke-10 masehi.

Catatan lain menyebutkan, makam bertuliskan Siti Tuhar Amisuri di Barus ditemukan pada abad ke-13. Wanita bernama Siti Tuhar atau Tuhar Amisuri adalah salah seorang keturunan yang berasal dari Arab.

Peninggalan tersebut merupakan salah satu peninggalan Islam tertua di Sumatera. Hal itu sekaligus sebagai bukti bahwa di Barus pada abad tersebut sudah ada orang yang beragama Islam.

Itulah ulasan singkat tentang sejarah tentang masuknya awal mula agama Islam di Indonesia. Semoga artikel ini menambah wawasan pembaca Radar Kaur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan