Bikin Takut Orang Tua! Seorang Santri Tewas di Tangan Empat Seniornya

Reporter: Etika Larasati Khontesa |

Editor: Daspan Haryadi |

Kamis , 29 Feb 2024 - 20:28

PENGANIAYAAN: Santri Bernama Bintang diduga tewas dianiaya empat seniornya. Sumber foto: goriau.com--

bikin takut orang tua! seorang santri tewas di tangan empat seniornya                            radar kaur bacakoran.co – seorang santri di salah salah satu pondok pesantren (ponpes) pusat pendidikan tahfiz al-quran (pptq) al hanifiyyahdi kabupaten kediri jawa timur.
bernama bintang balqis maulana (14), tewas setelah dianiaya oleh empat orang rekan sesama santri sabtu, 24 februari 2024. 
dikutip dari tribunnews.com, adapun empat tersangka pelaku penganiayaan terhadap bintang balqis maulana. mereka mn (18) seorang pelajar kelas 11 asal sidoarjo, ma (18) pelajar kelas 12 asal nganjuk, af (16) asal denpasar, serta ak (17) asal kota surabaya.
akibat kejadian ini, empat santri senior yang diduga sebagai pelaku telah diamankan oleh polisi.
baca juga:calon pemain timnas indonesia cyrus margono jelang kualifikasi pd 2026, timnas dapat amunisi baru
baca juga:mau dapat tunjangan pioner dan apartemen, pindah ke ikn, kloter pertama juli 2024 
menurut keterangan polisi, penganiayaan bermula saat bintang didatangi oleh dua pelaku, mn (18) dan ma (18), yang ingin meminta klarifikasi terkait keluhan bintang pada orang tuanya tentang kondisi pesantren. 
namun, karena tidak puas dengan jawaban bintang, kedua pelaku kemudian memukuli bintang dengan bantuan dua pelaku lainnya, af (16) dan ak (17).
bintang tidak bisa melakukan perlawanan dan hanya bisa berteriak minta tolong. aksi kekerasan tersebut baru berhenti setelah ada santri lain yang datang dan menyelamatkan bintang. 
bintang kemudian menghubungi ibunya, suyanti (38) dan mengatakan bahwa ia ketakutan dan ingin dijemput. bintang juga mengeluh sakit akibat penganiayaan.
baca juga:ternyata ini yang membuat cut nyak dien ditakuti belanda
baca juga:anda kurang darah? konsumsi makanan bernutrisi berikut ini
suyanti yang khawatir segera berangkat ke kediri untuk menjemput anaknya. namun, saat sampai di sana, ia mendapati bintang sudah dalam kondisi kritis dan dirawat di rs arga husada ngadiluweh. 
bintang akhirnya meninggal dunia pada 24 februari 2024, dan jenazahnya dibawa pulang ke banyuwangi.
saat melihat jasad anaknya, suyanti dan keluarga terkejut karena menemukan sejumlah luka lebam, bekas sundutan rokok, jeratan di leher dan patah hidung. 
suyanti kemudian melaporkan kasus ini ke polisi dan meminta keadilan untuk anaknya.
polisi yang menerima laporan tersebut langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan empat santri yang diduga sebagai pelaku. 
baca juga:pelaku hipnotis pedagang di kaur, perhatikan ciri-cirinya
baca juga:perindo usulkan agar pemilu 2024 digelar ulang, ungkap alasan kuat
keempat pelaku mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa mereka hanya ingin memberi pelajaran kepada bintang karena merasa tersinggung dengan keluhannya.
keempat pelaku kini ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 80 ayat 2 tentang perubahan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
polisi yang menangani kasus penganiayaan santri ini juga masih menyelidiki keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
sementara itu, pengasuh pesantren, gus fatih, mengaku tidak mengetahui kejadian penganiayaan tersebut. 
ia mengatakan, bahwa ia mendapat laporan bahwa bintang jatuh terpeleset di kamar mandi dan tidak sempat melihat kondisinya karena sibuk mengurus ambulans dan keperluan lainnya.
“saat itu saya capek dan dibangunkan. saya dapat laporan anak itu jatuh terpeleset di kamar mandi. saat itu juga tidak muncul dugaan dan saya tidak sempat melihat karena mengurus ambulans dan keperluan untuk berangkat ke sana,” kata gus fatih.
baca juga:literasi bentuk karakter anak, begini penerapan literasi di sdn 32 kaur 
baca juga:latih anak berwirausaha, begini pelaksanaan p5 di mtsn 1 kaur
dia, menyatakan bahwa ia akan kooperatif dengan proses hukum yang berjalan dan siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi di pesantrennya. 
ia juga menyampaikan, kepada keluarga korban dan berharap agar kasus ini bisa diselesaikan dengan baik.
kasus penganiayaan yang menewaskan santri asal banyuwangi di kediri ini menjadi sorotan publik dan mendapat banyak kecaman. 
banyak pihak yang menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan agar tidak ada lagi kekerasan di lingkungan pesantren.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Sabtu 5 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan