Banyak Yang Belum Tahu, Ini Obat Kelapa Sawit Mati Pucuk, Begini Caranya

Reporter: Ujang Tamarozi |

Editor: Dedi Julizar |

Minggu , 18 Feb 2024 - 20:07

SAWIT : Kebun kelapa sawit milik petani Kaur--

banyak yang belum tahu, ini obat kelapa sawit mati pucuk, begini caranya                               radar kaur- banyak pemilik kebun kelapa sawit pusing melihat tanamannya mati pucuk. apabila dibiarkan akan membuat kepal sawit tersebut tidak akan berkembang dengan baik. bisa saja tanaman tersebut akan mati apabila tidak dilakukan pengobatan.
bahkan hama akan menular ke pohon kepala sawit yang lain.
dikutip dari radarselatan.disway.id dengan judul “cara mengobati tanaman kelapa sawit mati pucuk, tak perlu biaya dijamin manjur, ini caranya”. untuk mengobati tanaman kelapa sawit mati pucuk ini cukup mudah dengan biaya murah.
cara ini terbilang efektif, bahkan banyak yang menyebut lebih efektif dari insektisida pabrikan. adapun untuk membasmi penyakit mati pucuk pada tanaman kelapa sawit menggunakan puntung rokok filter.
baca juga:komisioner kpu muratara diserang massa, perhatikan penyebab penyerangannya
adapun cara pengolahan sebelum diberikan ke tanaman kelapa sawit yang terserang hama pertama kumpulkan puntung rokok filter bekas orang merokok yang masih ada sisa-sisa tembakaunya sebanyak 100 puntung rokok, kemudian larutkan dengan air. aduk puntung rokok tadi dalam ember hingga air berwarna coklat.
setelah rata semprotkan cairan puntung rokok ke  bagian ibus tanaman kelapa sawit yang mati pucuk hingga benar-benar basah. satu tong larutan puntung rokok maksimal digunakan untuk menyemprot tiga batang kelapa sawit.
baca juga:penyelesaian jalan tol trans sumatera ruas prabumulih-muara enim tertunda, perhatikan target dan kenyataannya
biasanya setelah di semprot satu atau dua menit, hama atau serangga halus akan keluar dari ibus kelapa sawit.
larutan yang disemprotkan  akan tergenang seluruh celah pelepah kelapa sawit, sehingga serangga halus penyebab penyakit mati daun pada tanaman kelapa sawit tidak berani lagi masuk ke dalam ibus.
memang saat ini belum ada penelitian khusus tentang obat ini, namun sudah terbukti ampuh, dan sudah banyak digunakan oleh petani.
sedangkan cara kedua mengobati tanaman kelapa sawit mati pucuk menggunakan kaporit. caranya larutkan seperempat kilo kaporit dengan delapan liter air.
aduk hingga merata sampai larutan berwarna putih seperti susu. kemudian siramkan larutan tersebut ke pucuk kelapa sawit yang mati hingga benar-benar basah.
cara selanjutnya pengobatan kelapa sawit mati pucuk dengan cara dibakar. cara ini terbilang ekstrem, sedikit saja terjadi kesalahan bisa menyebabkan tanaman kelapa sawit lebih cepat mati.
baca juga:sejarah nama padang guci bersentuhan dengan suku rejang, begini kisahnya
cara yang ketiga ini jarang sekali digunakan. pengobatan tanaman kelapa sawit mati pucuk dengan cara dibakar ini sangat mudah.
kumpulkan sekam atau alang-alang kering secukupnya, kemudian letakkan di sela-sela pelepah kelapa sawit yang mengalami mati pucuk lalu dibakar.
setelah diobati tanaman kelapa sawit mati pucuk kembali normal membutuhkan waktu dua bulan terlihat sehat dan tumbuh subur kembali. cara yang ada terbilang sangat mudah, tidak berbahaya dan tidak membutuhkan biaya sama sekali.
penyakit mati pucuk pada tanaman kelapa sawit ini terjadi saat tanaman berusia 0 -2 tahun. penyakit mati pucuk ini sangat berbahaya, jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan tanaman mati.
baca juga:foto komeng di surat suara pemilu nyeleneh, viral dapat dukungan maksimal
sumber penyakit ini berada di dalam umbut atau daun paling muda. penyakit mati pucuk pada tanaman kelapa sawit ini kebanyakan bukan disebabkan oleh virus. melainkan disebabkan oleh kawanan serangga yang menggerogoti bagian ibus tanaman kelapa sawit.
serangga yang bersarang menyebabkan kelapa sawit mati pucuk dan pertumbuhan terhalang. serangga dengan ukurannya kecil dan mirip tungau. namun serangga ini berkoloni dalam jumlah besar dan menggerogoti umbut atau ibus kelapa sawit.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Senin 19 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan