Jembatan Putus, Akses Pertanian Lumpuh Total
PUTUS: Tampak masyarakat dan BPBD BS saat melihat langsung jembatan sentra produksi di Desa Lawang Agung Kecamatan Kedurang putus terbawa arus sungai, Rabu (15/11). --ROHIDI/RKa--
BENGKULU SELATAN (BS) - Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten BS, khususnya di Kecamatan Kedurang dan sekitarnya sejak Selasa (14/11) sore hingga Rabu (15/11) dini hari. Membuat debit air jadi meluap, tak terkecuali air Sungai Kedurang.
Akibatnya, Jembatan Sentra Produksi (JSP) di Desa Lawang Agung putus diterjang arus sungai. Dampak buruknya, akses menuju lahan pertanian masyarakat lumpuh total.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS Hen Yepi, S.Pi saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) membenarkan, ada JSP di Kedurang yang hanyut terbawa arus sungai. Bahkan, tidak ada satupun puing-puing jembatan yang tersisa.
Semuanya hanyut terbawa arus. Sehingga, akses menuju lahan pertanian milik masyarakat sekitar menjadi terganggu. Sebab, jembatan itu merupakan akses utama menuju lahan pertanian.
"Ya, memang ada jembatan sentra produksi pertanian di areal hamparan persawahan Desa Lawang Agung Kecamatan Kedurang yang hanyut. Penyebab kejadian hujan lebat yang menyebabkan banjir dan menghanyutkan badan dan rangka jembatan. Pagi ini (Rabu pagi, red) tim BPBD sudah melaksanakan peninjauan dan keadaan lokasi," ungkap Hen.
Lebih lanjut Plt, jembatan yang hanyut tersebut memiliki panjang sekitar 20 Meter dan lebar 3 Meter. Menurut Plt, jembatan itu memang sudah pernah rusak.
Namun, awalnya pihaknya sudah mengusulkan untuk rehab lantai dan rangka jembatan pada tahun anggaran 2024 mendatang. Namun, karena kondisinya sudah putus total, jadi tidak memungkinkan lagi untuk rehab biasa. Itu sama saja dengan pembuatan baru.
"Sebelum hanyut kemarin memang sudah kita usulkan rehabilitasi rangka dan lantai di tahun 2024. Tapi kalau sekarang mesti rekonstruksi kembali," tegas Plt Kepala BPBD.
Yen berharap, masyarakat diminta untuk bersabar menunggu hingga pembuatan baru jembatan tersebut. Mengingat, jika untuk pembangunan baru, tentu biaya yang akan dikeluarkan jauh lebih besar.
Yang jelas, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar jembatan itu kembali dibangun dan akses pertanian warga kembali lancar.
"Pastinya akan diusahakan untuk rekonstruksi ulang. Yang jelas, kami imbau masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah banjir," demikian Yen. (roh)