Ucap Syahadat Setelah Raja Tewas
ILUSTRASI: Fairuz ad-Dailamy salah satu sahabat Rasulullah SAW yang masuk Islam setelah mengkonfirmasi kematian rajanya.--
RADAR KAUR - Seluruh sahabat Rasulullah SAW tentu memiliki kisah tersendiri saat menerima hidayah, masuk Islam. Seperti, Umar bin Khattab yang awalnya ingin membunuh Rasulallah SAW.
Setelah mengetahui adik perempuannya masuk Islam. Justru kemudian dirinya terpesona dengan ajaran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Begitu pula dengan sahabat-sahabat lain, diantaranya Fairuz ad-Dailamy.
Melansir laman republika.id, Rabu (15/11). Fairuz ad-Dailamy merupakan keturunan berdarah Arab-Persia. Keluarganya berasal dari Bani al-Asawirah yang lama menghuni Kota Basrah, Irak. Dia tergabung dalam pasukan yang diutus Raja Kisra untuk menaklukkan Yaman, sebelum memeluk Islam.
Ketika dakwah agama Islam sampai ke Basrah Dia pun turut dalam delegasi Persia untuk menemui Rasulullah SAW di Kota Madinah. Setibanya rombongan ini di kota yang bernama Yasriq ini. Mereka mendengar pernyataan dari Rasulullah SAW beliau tentang kematian raja mereka, Raja Kisra.
Setelah mengkonfirmasi pertanyaan Rasulallah SAW yang ternyata benar terjadi. Fairuz ad-Dailamy bersyahadat lalu kembali ke Yaman untuk berdakwah.
Di antara kisah heroik yang dilakukan Fairuz ad-Dailamy. Yakni saat munculnya nabi palsu di Arab Selatan. Ini berawal saat kondisi fisik Rasulullah SAW yang memburuk setelah kembali dari Haji Wada’. Berita buruk menyebar ke seluruh Jazirah Arab, termasuk Yama.
Tiga orang tokoh masyarakat Yaman berpengaruh menjadi murtad saat menerima informasi tersebut. Di antaranya, Aswad al-Ansy dari Bani Asad. Ia bahkan mengaku-aku sebagai nabi baru.
Dia bukan hanya pemuka politik. al-Ansy memiliki keahlian sebagai tukang tenung atau tukang rmaal. Dalam menyebarkan pengaruh, ia mengelabui mata para korbannya dengan mempergunakan musya'widz (semacam alat sulap).
Tambahan pula, nabi palsu itu mempunyai kemampuan orasi yang memikat khalayak pendengar karena dia ahli berpolitik.
Fairuz ad-Dailamy yang memimpin kaum muslimin di Yaman, menilai ini sangat berbahaya. Karena nabi palsu menggerakkan pengikutnya untuk menyerang daerah-daerah lain.
Sehingga hampir seluruh kawasan antara Hadhramaut hingga Thaif, dan juga antara Bahrain hingga Aden, berada di bawah kendali musuh Allah ini. Fairuz ad-Dailamy kemudian melaporkan hal tersebut ke Kota Madinah.
Begitu mendapatkan laporan, Rasulullah SAW mengutus 10 sahabat dengan membawa surat kepada Muslimin di Yaman. Isinya memerintahkan mereka untuk menumpas bencana yang membahayakan iman dan Islam.
Orang yang mula-mula bertindak melaksanakan perintah Nabi SAW itu adalah Fairuz ad-Dailamy. Ia kemudian menemui Dadzan, saudara sepupunya. Setelah itu mereka berdua menemui Qais dan menunjukkan surat Rasulullah SAW kepadanya.
Mereka juga mengajak Qais segera bertindak sebelum terlambat. Yang diajak dengan senang hati menerima. Bahkan, dirinya berjanji akan menumpas Aswad dari dalam.