Benda Pusaka yang Ditakuti Majapahit Saat Perang Paragreg

KORANRADARKAUR.ID - Perang Paragreg yang berlangsung pada akhir abad ke-14 merupakan salah satu konflik internal paling berdarah dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Perang ini melibatkan dua tokoh penting dari trah penguasa, yakni Bhre Wirabhumi yang menguasai wilayah timur, dan Wikramawardhana yang menguasai wilayah barat.
Keduanya merupakan keluarga dekat Raja Hayam Wuruk dan sama-sama memiliki klaim atas takhta setelah wafatnya sang raja pada tahun 1389 Masehi.
BACA JUGA:Memelihara dan Menyimpan Benda Pusaka Pentingnya, Ini Makna yang Tersimpan!
Perang Paragreg bukan hanya menjadi panggung pertarungan kekuasaan, tetapi juga menghadirkan kisah-kisah mistis yang diwariskan secara turun-temurun.
Salah satu cerita paling menarik adalah tentang keberadaan sebuah pusaka legendaris yang disebut-sebut sangat ditakuti oleh pasukan Majapahit, yakni *Kyai Gagak Rimang*.
Pusaka ini konon berbentuk tombak panjang dengan ukiran naga pada bagian mata tombaknya. Tidak hanya indah secara estetika, Kyai Gagak Rimang dipercaya memiliki kekuatan supranatural.
BACA JUGA:Benarkah Benda Pusaka Miliki Kekuatan Mistis? Ini Cara Mendeteksi Khodamnya
Masyarakat Jawa pada masa itu meyakini bahwa pusaka ini memiliki roh penjaga yang sangat kuat dan hanya dapat digunakan oleh orang dengan ilmu spiritual tinggi serta hati yang bersih.
Dalam beberapa catatan dan cerita rakyat, pusaka tersebut dikabarkan berada dalam genggaman Bhre Wirabhumi.
Keberadaan pusaka ini membuat pasukan Bhre Wirabhumi unggul di awal perang, khususnya dalam pertempuran di wilayah timur.
Kyai Gagak Rimang diyakini bisa menimbulkan rasa takut luar biasa di kalangan musuh, mematahkan senjata lawan, bahkan membuat kuda perang menjadi liar dan tidak dapat dikendalikan.
Tak hanya itu, menurut sejumlah naskah kuna seperti babad dan serat yang diwariskan secara lisan maupun tertulis, pusaka ini mampu mengubah cuaca di medan perang.
BACA JUGA:Benarkah Benda Pusaka Miliki Kekuatan Mistis? Ini Cara Mendeteksi Khodamnya