Hasil Panen Jagung Anjlok, Ini yang Dialami Petani Luas

IST/RKa TANAM: Petani jagung Desa Umbul Kecamatan Luas tanam benih di lahan pertanian, Rabu (8/11).--

LUAS - Hasil panen tanaman jagung petani di Kecamatan Luas anjloknya. Dampak dari kondisi itu membuat petani kesulitan modal. Sehingga saat kini mereka bingung untuk melakukan penanaman jagung kembali. Solusi yang hanya bisa dilakukan petani meminjam modal ke toke atau keluarga. 

Bagi yang sudah ada biaya untuk melakukan penanaman jagung. Seiring dengan sudah mulai turun hujan. Petani jagung di sejumlah desa di Kecamatan Luas mulai melakukan penanaman benih. Seperti terlihat di lahan pertanian Desa Tuguk dan Desa Umbul di Kecamatan Luas, Rabu (8/11). 

Asmawi (45) Desa Umbul mengungkapkan, hasil panen sebelumnya turun 70 persen. Jika kondisi normal menghasilkan 1 ton jagung pipil. Kali ini hanya  330 Kilogram (Kg). Terjadi karena pertumbuhan tanaman yang tak maksimal. Juga tanaman yang mati lantaran keringnya musim kemarau. 

"Pertumbuhan tak maksimal. Contoh, bonggol yang biasanya seukuran lengan orang dewasa  jadi hanya sebesar baterai senter. Jadi walaupun harganya mahal. Tetap saja kami merugi dan bingung cari modal tanam," ungkap Asmawi.

Diungkapkannya, pada musim tanam yang anjlok ini. Dirinya menghabiskan modal sekitar Rp 6 juta untuk pembelian bibit, pupuk, pemagaran dan lainnya. Sedang penjualan hasil panen hanya di kisaran Rp 1,7 juta. Sebab itu, agar kali ini dapat melakukan penanaman dia terpaksa meminjam ke toke.

"Terpaksa pinjam ke toke. Minjam sama keluarga, mereka juga lagi susahh. Mudah-mudahan kali ini sesuai harapan. Jika tidak pasti sangat bingung bayar hutang," harapnya. 

Hal serupa disampaikan Joni (55) warga Desa Umbul Kecamatan Luas. Agar dapat kembali menanam jagung terpaksa meminjam pada keluarga dan toke.

Dia berharap, seringnya turun hujan selama beberapa hari terakhir. Diharapnya menjadi pertanda akan berakhirnya musim kemarau. Dengan begitu tanaman jagung tak akan mengalami kekeringan seperti sebelumnya.

"Mudah-mudahan jadi pertanda kemarau  berakhir. Apalagi kini sudah bulan November yang seharusnya telah memasuki musim penghujan. Dengan tanaman jagung mendapat suplai air yang cukup. Mudah-mudahan hasil panen meningkat dari sebelumnya," tandasnya. (yie)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan