Mengenal Lebih Dekat Ulama Lucu Abu Nawas, Intip Biografinya di Sini!

Mengenal Abu Nawas, ulama Muslim dan penyair besar, lahir 756 M di Persia, dikenal dengan kisah lucu dan karya sastranya yang inovatif-Sumber Foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Siapa di sini belum mengenal Abu Nawas? Yuk simak biografi dari Abu Nawas di sini!

Biografi Abu Nawas dikenal sebagai seorang ulama Muslim yang memiliki reputasi dengan berbagai kisah lucu yang khas. 

Abu Nawas juga diakui memiliki beragam karya sastra yang masih dikenang hingga saat ini. Menurut buku berjudul "Kisah Lucu Kecerdasan Abu Nawas" karya Sukma Hadi Wiyanto (2020), ia merupakan penyair istana dan orang yang dipercaya oleh Khalifah Harun al-Rasyid, sehingga banyak cerita menggambarkan interaksinya dengan sang khalifah. 

Abu Nawas yang memiliki nama lengkap Abu al-Nuwas al-Hasan bin Hani' al-Hakami adalah seorang penyair Arab yang hidup pada abad ke-8 dan awal abad ke-9 M.

Abu Nawas lahir sekitar tahun 756 M di kota Ahvaz, Persia (sekarang Iran), dan menghembuskan nafas terakhir pada tahun 814 M di Baghdad, Irak.

Abu Nawas sering kali dikenal karena sikapnya yang mengabaikan norma sosial dan moral yang berlaku pada zamannya. 

Dikutip dari kumparan.com, Abu Nawas diakui sebagai salah satu penyair terbesar dalam sejarah sastra Arab, terkenal karena karya-karyanya yang berani dan inovatif.

Abu Nawas lahir dalam keluarga campuran, dengan ayah yang berasal dari keturunan Arab dan ibu dari keturunan Persia.

BACA JUGA:Pemegang Otoritas Keilmuan Islam, Inilah Pemimpin Ulama di Hari Kiamat

Sejak kecil, Abu Nawas menunjukkan kecerdasan dan bakat sastranya yang luar biasa. Setelah ayahnya meninggal, Abu Nawas pindah ke Basra, sebuah kota di Irak, di mana Abu Nawas mempelajari puisi dan sastra Arab klasik. 

Di sana, Abu Nawas bertemu dengan penyair terkenal pada zamannya dan mulai membangun reputasi sebagai penyair muda berbakat. Dalam perjalanan karier sastranya, Abu Nawas menyentuh berbagai tema, termasuk puisi cinta (ghazal), puisi tentang minuman keras (khamriyyat), serta puisi satir dan humor.

Abu Nawas memiliki kedekatan dengan beberapa khalifah dari Dinasti Abbasiyah, terutama dengan Khalifah Harun al-Rasyid dan anaknya, al-Amin. Hubungannya yang erat dengan para penguasa ini memberinya posisi istimewa di istana, menjadikannya salah satu penyair istana yang paling dihormati.

Namun, puisi-puisinya yang sering mengandung kritik sosial juga membuatnya beberapa kali dipenjara dan diasingkan. Meskipun Abu Nawas tidak secara langsung menulis buku atau mengompilasi karya-karyanya, banyak puisi dan syairnya yang dikumpulkan dan diterbitkan oleh para penulis dan pengagumnya setelah Abu Nawas meninggal. 

Ulama dan sastrawan Muslim ini wafat pada tahun 814 M di Baghdad. Walaupun sudah berabad-abad berlalu, karya-karyanya tetap dibaca dan dihargai hingga hari ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan