Begini Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak

BINTUHAN - SDN 90 Kaur di Desa Padang Petron Kecamatan Kaur Selatan yang merupakan sekolah penggerak angkatan tiga.

Sekolah ini yang terus berinovasi mengintegrasikan nilai Kurikulum Merdeka ke dalam Kurikulum 2013 (K13), karena memang belum sepenuhnya kelas menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan utamanya pada penguatan pendidikan karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

Kepala SDN 90 Kaur Ana Djuanita, M.Pd mengatakan, sekolahnya memberikan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan memberikan kesempatan bagi murid melatih keberanian, dengan sistem kelompok dan mandiri. Dalam kegiatan ini, murid dilatih untuk berfikir kritis dengan maju ke depan kelas.

"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi murid. Dengan cara ini kegiatan belajar mengajar di dalam kelas lebih menarik dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya," ungkapnya.

BACA JUGA:Tumbuhkan Sikap Spritual, Ini Kegiatan Murid SDN 1 Kaur Sebelum Belajar

BACA JUGA:Memperpanjang Waktu Purnabakti, Ini Dilakukan Mantan Kabid Dikdas Kaur

Ia menambahkan, ini merupakan pembelajaran P5 dengan setiap pembahasan berupa teori dengan penerapan uji coba langsung materi yang telah dibahas. Bukan hanya satu mata pelajaran (Mapel), tapi juga dengan Mapel lainnya. Tidak banyak perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13.

Dalam Kurikulum Merdeka, setiap peserta didik bebas belajar sesuai minat dan bakatnya. Jadi, merekalah yang membuat rencana belajar. Dengan memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya. Peserta didik juga diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri. Sedangkan K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum. 

"Dalam Kurikulum Merdeka standar pencapaian lebih sederhana dari pada K13, materi yang diberikan lebih sedikit. Sehingga dapat memberikan waktu bagi guru untuk mendalami setiap konsep. Namun tetap mudah dipahami oleh murid," ujarnya.