Polsek Muara Nasal Siapkan Strategi Cegah Bali Bulan Ramadan
![](https://radarkaur.bacakoran.co/upload/82630716b8f01ed2fb09ebd3087fb425.jpg)
Jembatan Manulla di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal tepatnya perbatasan Bengkulu - Lampung merupakan lokasi Bali di bulan Ramadan-Sumber Foto: koranradarkaur.id-
NASAL – Setiap tahun, wilayah hukum (Wilkum) Polsek Muara Nasal sering dijadikan lokasi balap liar (Bali), terutama di bulan suci Ramadan.
Lokasi yang sering dijadikan lokasi Bali salah satunya yakni di jembatan Manulla perbatasan Provinsi Bengkulu - Lampung.
Menyikapi hal ini, Polres Kaur melalui Polsek Muara Nasal telah menyusun skema pencegahan guna menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat selama bulan puasa.
Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH melalui Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.IKom mengatakan bahwa Jembatan Manulla di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal tepatnya perbatasan Bengkulu - Lampung.
Merupakan salah satu lokasi yang sering dijadikan aksi Bali oleh anak muda di bulan Ramadan untuk mencegah aksi Bali tersebut. Saat ini pihaknya telah menyusun skema pencegahan.
BACA JUGA:Meruah, Tradisi Jelang Ramadan Suku Basemah dan Semende di Bengkulu
BACA JUGA:Safari Ramadan Bawa Bantuan Rp 225 Juta, Pemda Kaur Akan Kunjungi 45 Masjid
Salah satu skema pencegahan yakni bakal dilakukan operasi rutin di titik lokasi yang sering dijadikan aksi Bali. Kemudian, menyampaikan imbauan kepada Pemerintahan Desa (Pemdes) di Kecamatan Nasal untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan Bali.
"Menjelang Ramadan, kami akan lebih intensif melakukan patroli pada sore dan malam hari, dimana saat aksi Bali biasanya terjadi. Kami juga akan bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk membantu memantau dan mencegah balap liar," ujarnya.
Selain patroli rutin, Polsek Muara Nasal juga akan menggelar razia kendaraan di lokasi yang sering digunakan untuk Bali dengan bekerjasama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kaur.
Kendaraan yang melanggar aturan akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku Bali dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan.
Tak hanya itu, mereka juga akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya para remaja, tentang bahaya Bali dan dampaknya terhadap keselamatan.
Pihaknya berharap orang tua dapat lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama saat berada di luar rumah.
"Dengan strategi pencegahan yang telah disusun, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta menekan angka Bali dan kecelakaan lalu lintas selama bulan Ramadan," katanya.*