Menyingkap Rahasia Gunung Patah: Apakah Masih Aktif atau Sudah Purba?

Gunung Patah. Sumber foto: koranradarkaur.id --

Mereka mencoba kembali jalur Padang Gucihulu namun hanya berhasil mencapai 2418 mdpl karena vegetasi lebat dan curah hujan tinggi.

Pada Agustus 2015, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil mencapai puncak melalui jalur timur Suntra Selatan.

Pada 25 Mei 2017, tim gabungan mahasiswa pecinta alam Sumsel melakukan ekspedisi selama 12 hari, menempuh rute sepanjang 40 km dari Pagar Alam hingga Padang Guci, mencapai puncak, kawah dan danau. 

BACA JUGA:Ada Fakta Menarik Tentang Gunung Buleud, Konon Pernah Jadi Lokasi Ilmuawan Dunia

Ekspedisi terakhir pada April hingga Mei 2022 dilakukan oleh mahasiswa Teknik Pecinta Alam Tarumanagara Jakarta.

Mereka menempuh perjalanan dari Desa Mano 9 melalui Sungai Padang Guci dan Sungai Cawang Kidau hingga puncak Gunung Patah dalam 9 hari, meskipun danau dan kawah tetap belum ditemukan.

Menurut Global Volcanism Program, Gunung Patah diklasifikasikan sebagai gunung berapi purba dengan tipe strato vulkanik.

Aktivitas vulkanologinya masih belum tercatat secara pasti, namun diperkirakan mengalami letusan besar terakhir lebih dari 10 ribu tahun yang lalu.

Sampai saat ini, Gunung Patah tetap menjadi misteri apakah masih aktif atau sudah purba, namun keindahan alam dan tantangan pendakiannya menjadikan gunung ini destinasi menarik bagi para petualang. 

Dengan berbagai upaya eksplorasi yang terus dilakukan, diharapkan informasi lebih lengkap mengenai kondisi vulkanik dan keanekaragaman hayati di Gunung Patah akan terungkap.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan