Asal Mula Legenda Gunung Butak: Cerita Eyang Jatikusumo yang Menakjubkan

Lagenda asal usul Gunung Butak, kisah Eyang Jatikusumo-sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Terletak di perbatasan antara Malang dan Blitar, Jawa Timur, Gunung Butak menyimpan kisah legendaris yang telah diceritakan dari generasi ke generasi.

Salah satu cerita rakyat yang paling populer adalah tentang Eyang Jatikusumo, seorang tokoh legendaris yang memiliki keris pusaka yang tertanam di puncak Gunung Butak.

Eyang Jatikusumo: Pendekar Sakti dengan Keris Pusaka

Menurut cerita, Eyang Jatikusumo adalah seorang pendekar hebat yang hidup pada masa lampau. Ia memiliki sebuah keris pusaka yang diyakini memiliki kekuatan magis luar biasa.

Dalam upaya untuk melindungi masyarakat di sekitarnya, Eyang Jatikusumo memutuskan untuk menancapkan keris pusakanya di puncak Gunung Butak sebagai simbol kekuatan dan perlindungan.

BACA JUGA:2 Gunung Kakak Beradik Terpisah Karena Amarah Dewa, Berikut Lagenda Gunung Slamet dan Gunung Ciremai

BACA JUGA:Kisah Lagenda Gunung Kaba di Bengkulu Cukup Mengejutkan, Ini Fakta Menariknya!

Bencana Alam dan Tindakan Heroik Eyang Jatikusumo

Menurut sumber dari kumparan.com, legenda Gunung Butak bermula dari sebuah bencana alam yang besar. Gunung berapi yang berada di dekat lembah tempat Eyang Jatikusumo tinggal meletus dengan hebat, mengalirkan lahar panas yang mengancam kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.

Melihat penderitaan rakyat, Eyang Jatikusumo merasa terpanggil untuk bertindak. Dengan membawa keris pusaknya, ia menaiki gunung dengan tekad yang kuat.

Di puncak gunung, Eyang Jatikusumo bermeditasi dan berdoa kepada para dewa untuk meredakan amukan gunung berapi tersebut.

Berkat kekuatan spiritualnya, ia berhasil menenangkan gunung tersebut, namun aliran lava yang memenuhi lembah membentuk gunung baru dengan puncak datar yang khas, yang kemudian dinamakan Gunung Butak karena bentuknya yang menyerupai kepala yang terpotong.

Simbol Perlindungan dan Kekuatan Magis Gunung Butak

Eyang Jatikusumo menyadari bahwa Gunung Butak menyimpan kekuatan magis yang besar. Oleh karena itu, ia menancapkan keris pusaka di puncak gunung sebagai lambang perlindungan dan penjaga kekuatan magis tersebut.

Ia juga menyampaikan pesan kepada masyarakat sekitar untuk menjaga dan menghormati Gunung Butak, serta menjaga ketenangannya.

Warisan Legenda dan Keharmonisan Alam

Sejak kejadian tersebut, Gunung Butak dianggap sebagai tempat suci yang dihormati oleh penduduk sekitar. Kisah Eyang Jatikusumo dan keris pusakanya diwariskan secara turun temurun, menjadi legenda yang mengingatkan akan kekuatan magis Gunung Butak dan pentingnya menjaga alam dengan baik.

Konon, pada malam hari ketika angin bertiup kencang dan bulan bersinar terang, terdengar suara gamelan yang lembut di sekitar Gunung Butak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan