Harga CPO Kelapa Sawit Terus Menguat, Perhatikan Penyebabnya

PRODUKSI: Kelapa sawit milik petani Kabupaten Kaur yang mulai produksi.--

RADAR KAUR- Terhitung Sabtu 7 Januari 2024, harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) terus menguat. Kenaikan harga CPO mulai dari investor menilai prospek pengurangan produksi di Malaysia.

Selain itu, juga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Serta cuaca panas dan kering di Brasil. Negara pengekspor kedelai terbesar di dunia, telah meningkatkan kekhawatiran mengenai ketersediaan pasokan. Namun, kekhawatiran tersebut telah memudar setelah hujan awal pekan ini.

Selain itu, terdapat lebih banyak pasokan dari produsen Amerika Selatan lainnya seperti Argentina dan Ringgit Malaysia melemah 0,3 persen terhadap dolar. Melemahnya ringgit membuat minyak sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Dikutip dari artikel invetor.id dengan judul “Harga CPO Lanjutkan Penguatan ditopang Prospek Pengurangan Produksi”.  Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk Januari 2024 naik 6 Ringgit Malaysia menjadi 3.690 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Februari 2024 menguat 22 Ringgit Malaysia menjadi 3.675 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan CPO Maret 2024 terkerek 25 Ringgit Malaysia menjadi 3.682 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2024 bertambah 23 Ringgit Malaysia menjadi 3.671 Ringgit Malaysia per ton.

BACA JUGA:TERBARU! Sepeda Listrik Xiaomi Himo Z20 Keluaran 2024 Bikin Geger Jagat

Sementara untuk kontrak berjangka CPO Mei 2024 naik 20 Ringgit Malaysia menjadi 3.649 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Juni 2024 meningkat 14 Ringgit Malaysia menjadi 3.615 Ringgit Malaysia per ton.  

Manajer perdagangan di perusahaan perdagangan Kantilal Laxmichand dan Co yang berbasis di Mumbai Mitesh Saiya, mengatakan Ekspektasi pengetatan pasokan di Malaysia mendukung harga, namun ketidakpastian seputar permintaan ekspor minyak tropis membatasi kenaikan tersebut.

Persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Desember semakin turun, meskipun ekspornya menyusut, karena produksinya menurun. Penurunan stok minyak sawit menjelang berakhirnya musim perayaan.

Sedangkan impor minyak sawit India pada Desember naik ke level tertinggi dalam empat bulan, karena pembelian minyak sawit olahan melonjak dan harga yang kompetitif.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,3 persen, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,5 persen.

Minyak sawit masih akan bergerak pada kisaran 3.691 - 3.711 Ringgit Malaysia per ton. Itulah informasi tentang harga CPO yang saat ini terus meningkat naik, tentu dengan CPO naik, akan diikuti dengan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit juga akan mengalami peningkatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan