MIRIS! PHL di Rumahkan, 5 Hari Tumpukan Sampah Penuhi Jalan Nasional, DLHK Diam
ROHIDI/RKa MENUMPUK: Sampah yang berada di pinggir jalan Tebing Lubuk Manau Kelurahan Kayu Kunyit Kecamatan Manna tampak menumpuk dan sudah berserakan tengah jalan, Rabu 3 Januari 2024.--
BENGKULU SELATAN (BS) - Tumpukan sampah yang memenuhi badan jalan di wilayah Kabupaten BS kembali dikeluhkan masyarakat. Mirisnya lagi, tumpukan sampah tersebut kembali terjadi di lokasi yang sama dengan sebelum-sebelumnya. Yakni, di Tebing Lubuk Manau Kelurahan Kayu Kunyit Kecamatan Manna, Rabu 3 Januari 2024.
Pantauan Radar Kaur (RKa) di lapangan, tumpukan sampah yang tidak tahu datang dari mana tersebut sudah mulai berserakan di tengah jalan. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menjadi jalur lintas padat kendaraan. Hal tersebut karena jalan itu merupakan jalur lintas Sumatera.
Harjono (46) warga Kecamatan Manna mengaku, tumpukan sampah yang ada di Tebing Lubuk Manau itu sudah berlangsung sejak hari libur sebelum tahun baru. Sehingga, sudah wajar jika saat ini kondisi sampah sudah banyak dan mulai berserakan di tengah badan jalan.
"Wajar numpuk, kalu saya perhatikan sampah di sana (Tebing Lubuk Manau, red) sudah ada sejak lima hari lalu," kata Harjono.
Dirinya memastikan, sebelum tahun baru memang setiap hari tumpukan sampah di lokasi tersebut selalu di angkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten BS. Namun, semenjak liburan tahun baru, sampah terkesan dilakukan pembiaran.
"Ya, mungkin karena para pengangkut sampah yang biasanya itu masih belum masuk kerja. Jadi wajar saja kalau kini sampah sudah menggunung," bebernya.
Sebelum tutup tahun, masih kata Harjono, kan banyak informasi jika para tenaga honorer alias Pekerja Harian Lepas (PHL) di lingkungan Pemkab BS semuanya di rumahkan. Nah, kemungkinan termasuk para PHL di DLHK juga ikut di rumahkan.
Sehingga, jika mereka belum dipekerjakan kembali, maka bukan tidak mungkin sampah yang ada di Kabupaten BS akan semakin banyak. Sebab, yang biasanya mengangkut sampah itu hanya para tenaga honorer.
Sementara, Widi Pan Purawan (36) warga Kelurahan Kayu Kunyit Kecamatan Manna menegaskan, tumpukan sampah yang selalu menumpuk di Tebing Lubuk Manau itu dipastikan bukan berasal dari masyarakat sekitar Kayu Kunyit. Sampah itu dipastikan dibawah oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
"Kalau kami di Kelurahan Kayu Kunyit ini tidak pernah membuang sampah di sana (Tebing Lubuk Manau, red). Jika diperhatikan, orang yang sering membuang sampah di sana berasal dari jauh. Bahkan, mereka sengaja membawa sampah menggunakan mobil," sampainya.
Terpisah, Kadis LHK BS Ir. Haroni Murni, SP saat dikonfirmasi RKa mengakui, jika sampai saat ini seluruh PHL alias tenaga honorer di lingkungan LHK BS masih di rumahkan. Hal tersebut tidak lain untuk dilakukan evaluasi kinerja.
Menurut Kadis, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pemanggilan kemabli kepada para PHL petugas kebersihan tersebut. Pihaknya akan melakukan pemanggilan secara bertahap. Nantinya, akan diutamakan bagi para petugas yang memang sangat dibutuhkan.
"Belum ding (PHL belum dilakukan pemanggilan, red). Kami akan panggil bertahap ding. Terutama, yang dijalur utama akan kami panggil duluan," ungkap Haroni. (roh)