Korban Pembunuhan Diduga Sempat Dil3c3hkan, Pembunuhan Nenek dan Cucu Kaur Masih Penyelidikan Polisi

Reporter: Ujang Tamarozi |

Editor: Dedi Julizar |

Jumat , 20 Dec 2024 - 20:09

Rumah korban kasus pembunuhan yang dipasang garis polisi. -Sumber foto : UJANG/RKa-

Dengan barang bukti yang didapat, akan diketahui motif dari kasus ini.

Sedangkan untuk kedua korban saat ini masih berada di RSUD Kaur, menunggu keluarganya yang saat ini masih dalam perjalanan. Setelah itu akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Kedua Korban Hidup Sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari, kedua korban hidup dengan sederhana dan pas-pasan. Korban Yeti setiap hari ke sekolah di salah satu SMP yang ada di Kabupaten Kaur.

Bahkan sang nenek Bidan (80) yang mengalami sakit stroke yang aktivitasnya terbatas.

Sedangkan kedua orang tua korban (Yeti,red) berada di Jambi berkebun kopi. Sehingga dengan kejadian tersebut apabila pelaku kejahatan tersebut menginginkan harta, maka tidak ada harta yang bisa diambil kecuali satu unit motor miliki korban.

Dengan belum terungkapnya motif kasus ini, masyarakat bertanya-tanya.

Korban Meninggal Dunia Bersimbah Darah

Dalam kejadian pembunuhan sadis dengan cara digorok pelaku, kedua korban meninggal dunia dengan bersimbah darah.

Bidah (80) terlentang di bawah kasur tempat tidur, sedangkan korban Yeti (14) ada di atas kasur tempat tidur. Kedua korban sama-sama mengalami luka gorok di leher.

Korban Yeti terlentang di atas kasur dengan posisi setengah badan telanjang atau bagian bawah tidak menggunakan celana.

Sedangkan korban nenek Bidah menggunakan pakaian lengkap dengan baju merah.

Melihat dari posisi dua korban diduga pelaku menghabisi nyawa korban Yeti terlebih dahulu.

Karena takut diketahui identitasnya, pelaku juga menghabisi sang nenek (Bidah,red). Melihat dari korban Yeti tidak menggunakan celana lagi, maka sebelum di habisi pelaku.

Diduga korban mendapatkan pelecehan seksual. Tetapi untuk kepastian tentunya masih menunggu keterangan resmi dari penyidik Polres Kaur.

korban pembunuhan diduga sempat dil3c3hkan, pembunuhan nenek dan cucu  kaur masih penyelidikan polisi                            bintuhan – kasus pembunuhan warga desa karang depo kecamatan semidang gumay kabupaten kaur yang sadis menyita banyak perhatian.
banyak spikulasi apakah motif kasus pembunuhan nenek dan cucunya ini? tentu saja dalam hal ini perlu kajian hukum yang jelas dan akurat.
semuanya harus bisa disuguhkan ke muka hukum dengan fakta yang jelas.
perlu juga diketahui, sampai kini belum ada petunjuk mengarah ke pelaku kejahatan kejam ini.
sehingga sampai kini belum ada pihak yang ditangkap penegak hukum dalam hal ini polres kaur.
setelah dilakukan visum et repertum polres kaur polda bengkulu.
baca juga:siswi di kaur jadi korban persetubuhan, tersangka diamankan polisi, juga berstatus pelajar
dua korban pembunuhan bidah (80) dan yeti (14) warga desa karang depo kecamatan semidang gumay kabupaten kaur masih di rsud kaur.
setelah keluarga datang nanti akan dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.
penyebab meninggal dua korban karena mengalami luka sayatan atau digorok di bagian leher yang cukup panjang. 
hanya saja, untuk kepastian luka belum ada penjelasan resmi baik dari rsud kaur maupun polres kaur polda bengkulu. begitu juga untuk motif pembunuhan saat ini masih didalami oleh penyidik polres kaur.
baca juga:beredar video pengakuan korban 4susila oknum kades, ini pernyataan kades
“motif pembunuhan sadis ini masih dalam pendalaman pihak penyidik polres kaur. sedangkan untuk hasil autopsi masih menunggu nantinya akan diketahui dengan jelas,” kata kapolres kaur akbp yuriko fernanda, sh, s.ik, mh, jumat 20 desember 2024.
dikatakan kapolres, dalam pengungkapan kasus pembunuhan ini akan dilakukan penyelidikan dengan seksama. dengan mencari barang bukti yang bersangkutan langsung dengan kejadian ini.
dengan barang bukti yang didapat, akan diketahui motif dari kasus ini.
sedangkan untuk kedua korban saat ini masih berada di rsud kaur, menunggu keluarganya yang saat ini masih dalam perjalanan. setelah itu akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. 
kedua korban hidup sederhana
dalam kehidupan sehari-hari, kedua korban hidup dengan sederhana dan pas-pasan. korban yeti setiap hari ke sekolah di salah satu smp yang ada di kabupaten kaur.
bahkan sang nenek bidan (80) yang mengalami sakit stroke yang aktivitasnya terbatas.
baca juga:bus putra rafflesia masuk jurang dan terbakar: 3 tewas, baru 1 korban dikenali 
sedangkan kedua orang tua korban (yeti,red) berada di jambi berkebun kopi. sehingga dengan kejadian tersebut apabila pelaku kejahatan tersebut menginginkan harta, maka tidak ada harta yang bisa diambil kecuali satu unit motor miliki korban.
dengan belum terungkapnya motif kasus ini, masyarakat bertanya-tanya.
korban meninggal dunia bersimbah darah
dalam kejadian pembunuhan sadis dengan cara digorok pelaku, kedua korban meninggal dunia dengan bersimbah darah.
bidah (80) terlentang di bawah kasur tempat tidur, sedangkan korban yeti (14) ada di atas kasur tempat tidur. kedua korban sama-sama mengalami luka gorok di leher.
baca juga:dua korban laka hangus terbakar berhasil diindentifikasi tim inafis polda lampung
korban yeti terlentang di atas kasur dengan posisi setengah badan telanjang atau bagian bawah tidak menggunakan celana.
sedangkan korban nenek bidah menggunakan pakaian lengkap dengan baju merah.
melihat dari posisi dua korban diduga pelaku menghabisi nyawa korban yeti terlebih dahulu.
karena takut diketahui identitasnya, pelaku juga menghabisi sang nenek (bidah,red). melihat dari korban yeti tidak menggunakan celana lagi, maka sebelum di habisi pelaku.
diduga korban mendapatkan pelecehan seksual. tetapi untuk kepastian tentunya masih menunggu keterangan resmi dari penyidik polres kaur.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Sabtu 21 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan