Timing Belt Suzuki APV Mesti Diganti Secara Berkala, Ini Waktunya, Jangan Sampai Terlewat!
Ilustrasi mobil Suzuki APV sedang dilakukan servis Timing Belt-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Timing belt merupakan salah satu komponen penting dalam mesin kendaraan mobil APV, berfungsi untuk menghubungkan poros engkol dengan poros cam dan sistem common rail pada mesin bensin maupun diesel.
Namun, berbeda dengan rantai yang sering digunakan pada sebagian besar mesin, timing belt terbuat dari bahan karet yang memiliki daya tahan terbatas.
Oleh karena itu, timing belt perlu diganti secara berkala meskipun tidak ada tanda-tanda kerusakan. Mobil seperti Toyota
Innova, Suzuki APV dan Fortuner adalah beberapa contoh kendaraan yang masih menggunakan komponen ini.
Menurut Technical Leader Nasmoco Demak, Eko Sulis, meskipun timing belt dikenal sebagai komponen yang cukup awet, penggantiannya tetap harus dilakukan pada interval tertentu untuk menghindari kerusakan yang dapat merugikan pengemudi.
Eko menjelaskan bahwa penggantian timing belt pada mobil seperti Toyota Innova dan Fortuner sebaiknya dilakukan setiap 150.000 kilometer atau sekitar 5 tahun, meskipun tidak ada kerusakan yang jelas.
BACA JUGA:Ganti Oli dan Servis Berkala Mobil Suzuki APV Penting Dilakukan, Biayanya Hanya Segini
BACA JUGA:Pentingnya Servis Berkala Mobil Suzuki APV, Perhatikan Dampaknya Terhadap Performa
Hal ini penting untuk mencegah masalah yang dapat terjadi jika timing belt putus saat mobil sedang digunakan.
“Interval penggantian timing belt cukup lama. Sekitar 5 tahun, atau, 150.000 km. Rusak atau tidak. Wajib diganti, untuk menghindari masalah, di tengah perjalanan,” ujar Eko, dikutip dari Kompas.com, pada Kamis 19 Desember 2024.
Dia juga menambahkan bahwa meskipun komponen ini terbuat dari karet dan tampaknya tahan lama, lama-kelamaan bahan tersebut bisa menjadi getas dan rapuh.
Salah satu bahaya terbesar dari tidak mengganti timing belt sesuai jadwal adalah kemungkinan putusnya belt saat mobil sedang beroperasi.
Putusnya timing belt bisa merusak komponen utama mesin, bahkan menyebabkan kerusakan serius pada dapur pacu kendaraan.
Untuk itu, Eko mengingatkan pemilik kendaraan agar tidak menunggu hingga timing belt menunjukkan tanda kerusakan yang parah.