Andalkan Wisata Air, Yuk Ketahui 5 Destinasi Desa Wisata Terbaik Pasangrahan Jabar

Reporter: Heri Kurniawan |

Editor: Dedi Julizar |

Senin , 18 Nov 2024 - 07:02

Desa Pasangrahan sebagai desa wisata terbaik di Kabupaten Subang, Jawa Barat-sumber foto: Koranradarkaur.id-

andalkan wisata air, yuk ketahui 5 destinasi desa wisata terbaik pasangrahan jabar                            koranradarkaur.id - desa wisata terbaik bernama pasangrahan yang terletak di kecamatan kasomalang kabupaten subang jawa barat. daerah  ini dianungrahi sumber mata air yang berlimpah. 
baik itu air yang berasal dari aliran sungai bawah tanah pegunungan tangkuban perahu juga perbukitan pager maneh. karenanya tak heran desa wisata terbaik ini menjadi wisata air sebagai produk pariwisata unggulannya. 
selain itu, desa wisata terbaik ini juga membentang alam yang indah. dengan hamparan sawah yang luas dan aliran sugai cipunagara yang melintasi wilayahnya. 
hal ini semakin menambah kesan estetik bila berkunjung ke desa wisata pasanggrahan yang menjadi desa wisata terbaik di kabupaten subang provinsi jawa barat ini. 
di sisi lain, ragam kuliner olahan khas desa serta kearipan lokal masyarakat desa. plus ragam seni budaya lokal, menjadi daya tarik tersendiri di desa wisata ini. 
kemudian daripada itu, semangat masyarakat desa yang kuat serta dukugan pemerintah desa (pemdes) pasanggrahan dan lembaga desa lainnya. hal itu menjadi tonggak keberlangsungan program-program pariwisata di desa setempat.
baca juga:pesona kadingeh dengan goa terpanjang, desa wisata terbaik di sulawesi selatan! 
baca juga:desa wisata terbaik di bali, indahanya pesona pantai penimbangan di baktiseraga
tentunya ini dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah, sebagai sumber utama penghidupan warga setempat. 
melansir jadesta.kemenparekraf.go.id, minggu 17 november 2024. berikut ini 5 destinasi wisata di desa pasangrahan kabupaten subang provinsi jawa barat. 
1. kelas memasak
cooking class atau kelas memasak merupakan salah satu atraksi dari desa wisata pasanggrahan. ini diselenggarakan oleh ibu-ibu tim penggerak-perbadayaan kesejahteraan keluarga (tp-pkk) desa pasangrahan, dengan tujuan memperagakan memasak lokal atau ciri khas dari desa pasanggrahan.
2. cimincul
para wisatawan biasanya juga langsung menceburkan diri ke mata air tersebut tanpa ragu karena aliran airnya kini sudah teratur dengan dibangunnya penampungan air. di dalam air terdapat batu-batu alami dan airnya mengalir ke sungai-sungai kecil di area persawahan. cimincul sendiri menurut warga sekitar terdiri dari dua kata bahasa sunda yaitu cai mincul yaitu air yang timbul
3. cipondok
wisata mata air cipondok subang merupakan sebuah kolam alami yang kini menjadi wisata populer di subang jawa barat. 
bagi wisatawan yang berenang ditempat ini tidak perlu takut terbawa gelombang maupun kepanasan. sebab tempat snorkling indah kali ini bukan laut melainkan sebuah kolam bersumber mata air alami. yang sangat segar dan sangat jernih, berbeda dengan kolam renang lainnya.
4. rautan bumi
upacara ngaruwat bumi di subang, jawa barat, telah berumur ratusan tahun. namun kesakralannya sebagai tradisi masyarakat agraris tetap terasa. 
ngaruwat bumi adalah ungkapan syukur atas hasil yang diperoleh dari bumi. pengharapan setahun kedepan, serta penghormatan kepada leluhur. 
ruat dalam bahasa sunda artinya mengumpulkan dan merawat. yang dikumpulkan dan dirawat adalah masyarakat dan hasil buminya.
ruwatan bumi juga disebut hajat bumi, menggenapi rangkaian upacara yang digelar sebelumnya. seperti upacara hajat solok, mapag cai, mitembiyan, netepkeun, nganyarkeun, hajat wawar, ngabangsar, dan kariaan. 
mayoritas diantaranya terkait proses pertaian, khusunya budidaya padi. dengan tradisi ruwatan bumi, padi memiliki tempat istimewa. 
padi atau beras, dalam keyakinan masyarakat setempat, tidak hanya sebagai bahan pangan. padi diyakini bermula dari aktivitas dewi-dewi sehingga bersifat sakral dan segala proses menghasilkannya dipandang suci.
5. adu domba
hikayatnya, sejarah tradisi seni ketangkasan domba garut ini berawal dari masa pemerintahan bupati suryakanta legawa sekitar tahun 1815-1829. yang mana dia sering berkunjung ke sejawat perguruannya bernama haji saleh yang mempunyai banyak domba. 
sebagai sesama pemilik dan pecinta hewan domba. dia a meminta salah satu domba sahabatnya yang dinamai si lenjang. untuk dikawinkan dengan domba yang ada di pendopo kabupten yang bernama si dewa. 
lenjang dan dewa beranak si toblo, yang kemudian beranak-pinak menghasilkan keturunan domba garut. yang dikhususkan hanya sebagai hewan pada pentas seni adu tangkas yang berbeda dengan hewan domestik domba umumnya.
kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini pun lebih tertata dan terawat. makan, minum, hingga kesehatannya dijaga. 
karenanya, pada umumnya domba jenis ini mempunyai fisik yang kekar dengan berat sekitar 60 kg - 80 kg, tanduk baplang (besar seperti kumis pria yang melebar), warna bulu kebanyakan putih dan telinga ngagiri. 
perkembangan selanjutnya dari pemeliharaan domba garut mengarah pada dua sasaran utama. yaitu sebagai penghasil daging dan untuk kesenangan atau hobi. selain hewan domestik pendukung pertanian masyarakat agraris umumnya.
itulah sekilas tentang desa wisata pasangrahan kabupaten subang provinsi jawa barat. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Jumat 22 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan