Percepatan Pencegahan Stunting, Dinkes Kaur Orentasi KAP, Ini Peserta Kegiatannya

Reporter: Dedi Julizar |

Editor: Dedi Julizar |

Minggu , 17 Nov 2024 - 20:37

Dalam percepatan pencegahan stunting, Dinkes Kaur orentasi KAP. -Sumber foto: IST/RKa-

percepatan pencegahan stunting, dinkes kaur  orentasi kap, ini  peserta kegiatannya                            bintuhan  - dalam percepatan pencegahan stunting di seluruh wilayah kabupaten kaur, maka dinas kesehatan (dinkes) kaur orentasi komunikasi antar pribadi (kap).
kegiatan ini dilaksanakan di aula man 1 kaur, selasa 5 november – kamis 7 november 2024. 
peserta kap 50 orang tenaga promosi kesehatan(promkes)  dari perwakilan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten kaur. 
sasaran program ini untuk meningkatkan ketersediaan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.
sehingga bisa terwujudnya masyarakat yang bebas dari penyakit, serta tercapainya generasi yang bagik. tentu saja semua ini dilaksanakan dalam menyonsong indonesia emas 2045 mendatang.
baca juga:dinkes kaur gelar lomba balita sehat, bupati: balita fase penting kehidupan manusia
kadis kesehatan yasman, amk, m.pd membenarkan, telah melaksanakan orentasi kap.
kegiatan ini untuk memberikan pemahaman secara detail tentang penanganan stunting kepada tenaga kesehatan yang mewakili puskesmas. 
dalam percepatan pencegahan stunting, dinkes kaur orentasi kap. --
kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah melalui rigulasi, baik itu undang – undang tentang kesehatan, peraturan pemerintah, peraturan presiden dan peretauran menterian kesehatan ri.
baca juga:dinkes kaur tuntaskan verifikasi stbm, ini hasil yang ditemukan di lapangan
“apa yang kami  laksanakan ini sesuai dengan dasar hukum untuk kesehatan. jadi kegiatan ini dilaksanakan sesui dengan program dari pemerintahan pusat, alhamdulilah kegiatan berjalan sesuai harapan,” ujarnya.
tambah kadis kesehatan, sebagai gambaran umum tentang stunting adalah gagal tumbuh kembang seorang anak balita.
ini terjadi disebabkan karena kekurangan asupan gizi kronis, infeksi gizi berulang  pada saat tumbuh kembang anak mulai dari bayi sampai umur tertentu.
baca juga:dinkes kaur verifikasi desa sehat, kelam tengah bebas bab sembarangan
juga dipicu oleh stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama 1000 hari pertama kehidupan (hpk). mengacu pada hasil riset kesehatan dasar 2018 lalu, indonesia telah mengalami penurunan presvalensi stunting dari 37,2 % tahun 2013menjadi 30,8% tahun 2018. 
bahkan setahun berikutnya (2019) prevalensi data stunting kembali menurun menjadi 27,67 %, walaupun angka itu masih tinggi berdasarkan kalsifikasi who.
“jumlah stunting secara nasional terus mengalami penurunan di indonesia. oleh sebab itulah, kami dengan segala upaya juga akan terun menggenjot turun stunting di kabupaten kaur. dengan harapan pada titik ternetu nanti kaur zero stunting,” ungkap dia.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Senin 18 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan