Kekurangan Pasokan Air, 95 Hektar Lahan Sawah Bengkulu Selatan Gagal Dikelola
95 Hektar lahan sawah di Bengkulu Selatan gagal dikelola belum lama ini. -Sumber foto : ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Dampak buruk akibat kekurangan pasokan air, seluas 95 hektar lahan sawah BS gagal dikelola di periode tanam tahun 2024.
Lahan yang dimaksudkan berada di Desa Pasar Pino dan Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya.
Penyebabnya hamparan sawah ini kekurangan air. Pasokan air mengandalkan tadah hujan sementara beberapa waktu lalu terjadi musim panas.
Saat ini, para petani setempat memilih beristirahat membersihkan lahan sawah yang akan digarap. Hal tersebut lantaran hanya akan sia-sia saja.
BACA JUGA:Sawah BBU dan BBI Diserang Wereng, Petani Kebingungan Cara Mengatasinya
Kades Talang Padang Sumantri, A.Md membenarkan, telah terjadi kekeringan lahan sawah di desanya. Petani setempat pasrah karena hujan tak kunjung turun.
Sementara, mengandalkan penyiraman menggunakan mesin penyedot, para petani terkendala biaya dan peralatan yang dibutuhkan.
"Model lahan sawah merupakan tadah hujan. Artinya, kalau tidak ada ada curah hujan yang turun, maka dipastikan pengelolaan sawah gagal," kata Kades.
BACA JUGA:Langkah Agar Bebas Impor Pangan, Mentan RI Bakal Cetak Sawah Baru
Sumantri menambahkan, para petani di desanya sudah dua kali mengalami kegagalan pengelolaan lahan sawah akibat kekurangan air.
Pertama terjadi pada bulan Juli lalu, saat petani mulai turun membajak sawah, hujan kembali berhenti dan tanah kering kerontang.
"Pada akhir tahun ini tadi memang ada hujan beberapa hari, tapi setelah petani turun ke sawah hujannya malah berhenti," jelasnya.
Kades berharap, ada solusi dari Pemkab BS terkait permasalahan kekeringan air di hamparan Sawah Binjai Jaya Desa Talang Padang Pino Raya.
Jika tidak segera disikapi, dikhawatirkan petani malah putar stir dan menanami lahan mereka dengan pohon sawit seperti yang terjadi di beberapa daerah lain.