Presiden Prabowo Subianto ke Luar Negeri Dalam Rangka Hilirisasi Nikel dan Kendaraan Listrik
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, kunjungan Presiden Prabowo Subianto saat keluar negeri terkait kendaraan listrik.-Sumber foto: koranradarkaur.id-
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyoroti kerja sama, yang telah terjalin antara PT Vale Indonesia Tbk dengan Ford dan Volkswagen.
Dikatakannya, bahwa rencana investasi yang melibatkan ketiga pihak tersebut. Diperkirakan mencapai US$6,5 miliar (sekitar Rp102 triliun), yang difokuskan pada proses hilirisasi nikel di Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
"Hilirisasi nikel, harus terus dijaga agar Indonesia, menjadi supplier terbesar dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia," tambah Erick.
Selain itu, Erick juga menyebutkan, bahwa pemerintah Indonesia, melalui BUMN MIND ID telah berhasil.
Mengakuisisi saham Vale Indonesia sebesar 34 persen.
BACA JUGA:Perang Dagang Kendaraan Listrik Antara Uni Eropa dan Tiongkok Memanas, Ini Dampaknya
Ini menjadi bagian dari strategi, Indonesia untuk mengontrol lebih banyak.
Sumber daya alam yang penting untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Erick juga memberikan, contoh konkret mengenai kerja sama antara MIND ID, dan perusahaan baterai terbesar asal China. Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).
Proyek kolaborasi ini, senilai US$5,5 miliar dan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Erick menyebutkan bahwa, pada 2026, produksi baterai yang dihasilkan, dari kerja sama tersebut.
Diperkirakan akan mulai memenuhi kebutuhan pasar global, dengan sejumlah kontrak, dari produsen kendaraan dunia yang sudah mulai tercatat.
Rencana kerja sama ini, tentunya mendukung visi pemerintah.
Untuk menjadikan Indonesia, sebagai pusat industri kendaraan listrik di Asia Tenggara, seiring dengan upaya berkelanjutan, untuk mengurangi emisi karbon, dan mencapai target transisi energi.