Indonesia Bergabung dengan BRICS, Peneliti CELIOS Berikan Masukan
Menlu RI Sugiono saat datang acara BRICS di Kazan, Rusia beberapa waktu lalu.- Sumber foto: koranradarkaur.id-
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan, bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS, adalah langkah strategis.
Untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang. Ia mengusulkan, beberapa langkah konkret untuk memperkuat posisi BRICS.
Dalam kancah global, antara lain menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan, bagi negara-negara berkembang, serta mendukung reformasi sistem multilateral, agar lebih inklusif dan representatif.
BACA JUGA:Punya Performa Tinggi dan Teknologi Mutakhir, Ternyata Segini Besaran Pajak Motor Ducati Panigale!
“Negara-negara berkembang, memerlukan ruang kebijakan untuk berkembang. Sementara negara maju, harus memenuhi komitmen mereka. Kita harus bersama-sama mendorong reformasi, yang lebih adil dalam tatanan internasional,” kata Sugiono.
Ia juga menekankan pentingnya BRICS sebagai kekuatan solidaritas di antara negara-negara Global South.
Dengan keanggotaan ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat kerjasama di antara negara-negara berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan kebijakan yang lebih adil.
Di tengah pro dan kontra mengenai keanggotaan BRICS, jelas bahwa langkah ini memiliki potensi untuk membuka peluang baru bagi Indonesia, sekaligus menghadirkan tantangan dalam pengelolaan hubungan internasional.
Ke depan, pemerintah diharapkan dapat menyeimbangkan antara kebutuhan untuk memperkuat kerja sama di BRICS dan aspirasi untuk bergabung dengan OECD demi mencapai tujuan jangka panjang sebagai negara maju.