Pemda Dinilai Belum Mampu Tertibkan Ternak Liar, Banyak Kerbau Jalan-Jalan di Tengah Kota

Kerbau ikut jalan-jalan di tengah Ibu Kota Bengkulu Selatan. Sumber foto : ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) - Pemda BS dinilai masih belum terlalu tegas dalam menindak ternak liar yang ada di Kabupaten BS. Buktinya, hingga saat ini masih sering ditemukan ternak yang berkelian seakan-akan ikut "jalan-jalan di tengah Ibu Kota Kabupaten BS.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Kaur (RKa) di lapangan, beberapa titik lokasi yang masih sering ditemukan ternak berkeliaran di Ibu Kota BS. Diantaranya, di kawasan jalan Padang Panjang hingga di dekat Kantor Bupati BS, di jalan dua jalur Gunung Ayu hingga ke dekat Mapolres BS, dan tempat lainnya.

Padahal, Pemkab BS memiliki komitmen dalam menertibkan hewan ternak agar tidak berkeliaran di lingkungan warga dan juga pusat keramaian publik. Namun faktanya, masih banyak ternak sapi, kerbau hingga kambing bebas berkeliaran di pusat kota hingga di beberapa wilaya di 11 Kecamatan BS.

Hedi Wiranata (35) warga Kecamatan Kota Manna mengaku, beberapa ternak masih sangat bebas berkeliaran ditengah Ibu Kota Kabupaten BS. Ternak tersebut berkeliaran di jalan raya hingga masuk pekarangan warga. Bahkan, tidak jarang ternak ditemukan masuk di perkarangan kantor pemerintahan.

Hal ini tentunya tidak sejalan dengan slogan pemerintah daerah yang selalu berkoar-koar untuk menertibkan hewan ternak yang berkeliaran.

"Masih jauh dari kata bebas dari ternak berkeliaran kalau kita di Bengkulu Selatan ini. Lihat saja, sekelas Kantor Bupati aja sering ditemukan ternak, termasuk di jalan dua jalur di pusat Ibu Kota," cetusnya.

BACA JUGA:3 Kecamatan Jadi Sarang Ternak Liar, Satpol-PP Panen Tangkapan, Capaian PAD Over Target

BACA JUGA:BIKIN RESAH! Puluhan Ha Sawah Dirusak Ternak, Petani Meminta Petugas Bertindak

Sebagai masyarakat yang ingin aman dari ternak liar, warga Kota Manna ini berharap pemerintah terkait dapat menertibkan ternak-ternak berkeliaran di tengah kota. Mengingat, apabila terus dibiarkan akan selamanya menganggu lingkungan sekitar dan juga ketertiban lainnya, terutama di jalan raya.

"Kalau kami masyarakat umum yang tangkap ternak, jelas bakal ribut dengan pemilik ternak. Makanya, ini tugasnya pemerintah dalam hal ini Satpol-PP," sebutnya.

Syharul (43) warga Pasar Manna menyarankan, agar ternak benar-benar hilang dan tidak liar di lingkungan warga, maka pemerintah wajib sanksi berat. Setiap ternak yang bebas berkeliaran tangkap dan tidak perlu diberikan lagi kepada pemilik. Jika itu diberlakukan, ia yakin tidak ada lagi ternak bebas.

"Kalau menurut saya, sanksi yang diberikan itu kurang tegas. Coba kalau tegas saya yakin tidak ada lagi ternak berkeliaran," bebernya.

Terpisah, Kadis Satpol-PP dan Damkar BS Erwin Muchsin, S.Sos berulang kali menegaskan ternak liar tersebut jelas melanggar aturan. Selama ini, pihaknya telah melakukan tindakan berupa pencegahan dan mengamankan setiap ternak yang masih berkeliaran. Namun, fakta di lapangan ternak-ternak tersebut kembali dilepasliarkan oleh pemilik yang sama. Menurutnya, itu bukan salah mereka lagi.

"Sudah berulang kali kami tindak itu (ternak liar, red). Tapi, tidak lama masih juga ada ternak berkeliaran," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan