KTT BRICS ke-16: Tantangan Baru Dolar, Perhatikan Dampak Ekonomi ke AS

Sejumlah negara di dunia yang mengikuti KTT BRICS ke-16.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-16 yang berlangsung minggu ini di Kazan, Rusia, telah menarik perhatian global dengan partisipasi dari 40 negara.

Konferensi ini tidak hanya menandai penguatan kerja sama di antara negara-negara BRICS, tetapi juga menandakan potensi perubahan signifikan dalam sistem moneter internasional yang selama ini didominasi oleh dolar AS.

Dalam acara tersebut, maket mata uang BRICS diserahkan secara simbolis kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, menandakan ambisi aliansi ini untuk menciptakan mata uang bersama.

Jika terwujud, mata uang baru ini dapat menggantikan dolar AS dalam perdagangan antar negara BRICS, berpotensi memberikan dampak besar bagi sektor-sektor utama di Amerika Serikat.

BACA JUGA:Indonesia Nyatakan Keinginan Bergabung dengan BRICS dalam KTT di Kazan

BACA JUGA:Media Sosial Geger, Foto Uang BRICS Sudah Diperlihatkan di KTT Kazan

Dikutip dari sindonews.com, sektor pertama yang akan sangat terpengaruh adalah sistem perbankan dan keuangan.

Saat ini, sistem keuangan global sangat dipengaruhi oleh dominasi dolar AS, yang berfungsi sebagai mata uang cadangan utama di dunia.

Jika mata uang BRICS menjadi alternatif yang kredibel, kontrol AS atas sistem keuangan global dapat terancam.

Dengan berkurangnya permintaan terhadap dolar, stabilitas sistem perbankan Amerika bisa terganggu.

Bank-bank yang selama ini beroperasi dengan aturan yang ditetapkan oleh barat mungkin menghadapi risiko signifikan, dan ketidakpastian ini bisa mengarah pada ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas.

Sektor kedua yang terancam adalah perdagangan dan investasi internasional.

Dengan adanya mata uang baru BRICS, negara-negara anggota dapat melakukan transaksi lintas batas tanpa bergantung pada dolar AS.

Ini berarti bahwa investasi dalam dolar bisa mengalami penurunan drastis, yang pada gilirannya akan menyebabkan defisit nilai tukar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan