SMPN 29 Kaur Sulap Belukar Dengan Tanaman Singkong

KAUR UTARA - SMPN 29 Kaur di Desa Pancur Negara Kecamatan Kaur Utara sulap lahan belukar dengan budidaya tanaman singkong. Sebuah terobosan baru, karean memanfaatkan aset sekolah. Kegiatan ini juga bisa dapat dijadikan sebagai sumber belajar. 

Kepala SMPN 29 Kaur Cindrawati, S. Pd mengatakan, lahan sekolah sekitar 4 hektare (Ha). Dari luasan itu,  baru 1 Ha dipergunakan untuk bangunan sekolah. Sedangkan tiga Ha lagi dimanfaatkan sekolah dan warga untuk kebun.

 "Sekolah kami manfaatkan lahan tidur dengan menanam singkong dan sudah menghasilkan," katanya. 

Terpisah Guru ilmu pengetahuan alam (IPA) Dede Solihudin, S. Pd menyampaikan, manfaatkan lahan kosong dengan singkong juga sebagai sarana praktik pengembangan diri dari konsep sains.

Dimana system biotik dan abiotik muncul pada kegiatan tersebut. Dengan gaya hidup berkelanjutan adalah tema yang di ambil dari kegiatan. 

"Praktik proses menanam singkong di lakukan bukan hanya dari satu sudut pandang mata pelajaran saja. Tetapi seluruh komponen guru maupun tenaga pendidik," ujarnya. 

Dikatakan, usaha yang dilakukan dengan berkolaborasi dengan seluruh siswa. Hasil dari kegiatan sangat positif. Karena umbi singkong, batang dan daun yang dihasilkan dipergunakan kembali untuk peroses pembelajaran tema lainnya dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

"Ia, hasil kerjasama budidaya singkong sebagai kegiatan P5 yang bermanfaat bagi pihak sekolah," sampainya. 

Tambahnya, tanaman singkong merupakan bagian Program Kurikulum Merdeka (KM). Sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tahun 2020.

KM bertujuan untuk memberikan kebebasan pada siswa dalam menentukan pilihan mata pelajaran yang ingin dipelajari. Sehingga siswa dapat mengembangkan minat dan bakat mereka secara lebih optimal.

"Kegiatan budidaya singkong suatu terobosan pihak sekolah dalam program Kurikulum Merdeka," ulasnya. (man)