WAW! Terbesar di Asia Tenggara, Kini Sritex Terancam Pailit
Sosok pendiri PT Sri Rezeki Isman Tbk (Sritex).- Sumber foto: koranradarkaur.id-
Harmoko adalah sahabat kecil Lukminto, dan hubungan ini memudahkan Sritex untuk mendapatkan tender proyek pengadaan seragam dari pemerintah.
Dalam era 1990-an, Sritex menerima pesanan untuk seragam batik Korpri, Golkar, dan ABRI, yang mendatangkan jutaan rupiah dan dollar bagi perusahaan tersebut.
BACA JUGA:Media Sosial Geger, Foto Uang BRICS Sudah Diperlihatkan di KTT Kazan
Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai tantangan mulai menghantui Sritex.
Meskipun telah mengukir prestasi selama bertahun-tahun, perusahaan ini kini terjebak dalam masalah keuangan yang serius.
Utang yang menumpuk dan keputusan untuk merumahkan sejumlah karyawan menjadi indikator krisis yang dihadapi.
Hal ini menciptakan dampak besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian lokal dan ribuan pekerja yang bergantung pada Sritex.
Pengumuman pailit oleh Pengadilan Niaga menandai babak baru yang sulit bagi Sritex.
Para analis memperkirakan, bahwa proses restrukturisasi akan memakan waktu dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk kreditur dan pemerintah.
BACA JUGA:Usai Dimutasi Panglima TNI Jenderal Agus, 27 Pamen TNI Pangkat Kolonel Inf Pecah Bintang 1
Dalam kondisi seperti ini, keberlanjutan Sritex sebagai perusahaan terkemuka di industri tekstil Indonesia menjadi dipertanyakan.
Ke depan, langkah-langkah yang diambil oleh manajemen Sritex dalam menghadapi krisis ini akan sangat menentukan nasib perusahaan.
Apakah Sritex mampu bangkit dari keterpurukan dan kembali meraih kejayaannya seperti dulu, atau akan terjebak dalam siklus utang dan pailit yang berkepanjangan, masih harus ditunggu.
Dalam waktu yang tidak lama lagi, seluruh pemangku kepentingan berharap ada solusi konkret untuk mengatasi masalah ini demi masa depan perusahaan dan para karyawannya.