Target Investasi IKN Kurang, Ini Pernyataan Jokowi Terbaru

Presiden Joko Widodo sebut penyebab target investasi IKN kurang, belum sampai Rp 100 triliun karena seleksi calon investor. -Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID – Saat ini target investasi IKN kurang, tapi Presiden Ir. H Joko Widodo masih optimisme mengenai pencapaian target yang ditentukan.

Investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat ini baru mencapai Rp 58 triliun.

Target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini adalah Rp 100 triliun. Jokowi menegaskan, keyakinannya bahwa angka tersebut masih bisa tercapai sebelum akhir tahun.

Dalam pernyataannya, Jokowi menjelaskan, jumlah investasi yang masuk masih jauh dari target dikarenakan banyak faktor positif yang mendasar.

Ia menyatakan, pemerintah telah melakukan seleksi ketat terhadap calon investor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan IKN.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya memenuhi syarat finansial semata.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tetapkan Tukin PNS Bawaslu, Segini Besaran yang Akan Diterima, Tertinggi Rp 29 Juta

Tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi pengembangan IKN dan masyarakat sekitar.

Jokowi menambahkan, bahwa saat ini ada banyak calon investor yang sedang dalam tahap pembicaraan dan negosiasi dengan pemerintah.

Ia meyakini, seiring dengan semakin matangnya proses perencanaan dan pembangunan infrastruktur. Investor akan semakin tertarik untuk berinvestasi. 

"Kami terus berupaya menarik minat investor dengan memberikan kemudahan dan kepastian berinvestasi di IKN," ujar Jokowi dalam sebuah acara di Jakarta.

BACA JUGA:Pesan Presiden Jokowi Kepada Panglima TNI dan Kapolri, Jelang Pilkada 2024 dan Transisi Pemerintah

Sebagai bagian dari upaya tersebut, pemerintah juga berkomitmen untuk menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif bagi para investor.

Jokowi mengingatkan, bahwa IKN Nusantara adalah proyek jangka panjang yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan