Gagasan Angkatan Kelima dan Pemicu Peristiwa G30S PKI

Perjuangkan ABRI dalam penumpasan PKI-sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Awal tahun 1960-an situasi politik di Indonesia semakin memanas. Dengan munculnya gagasan Angkatan Kelima yang diusulkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Gagasan ini menekankan perlunya penguatan kekuatan proletariat, dan memperluas basis sosialisme di Indonesia, di mana PKI berencana.

Untuk membentuk kekuatan militer dan politik yang lebih dominan. Gagasan tersebut sangat ditentang oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang melihatnya sebagai ancaman terhadap stabilitas negara dan ideologi Pancasila.

Dikutip dari Tempo.co, puncak ketegangan antara PKI dan TNI AD terjadi ketika PKI mulai menggalang dukungan massa untuk memperkuat posisinya di pemerintahan.

PKI berusaha untuk mengganti struktur kekuasaan yang ada. Dengan mendirikan pemerintahan yang lebih berpihak kepada kelas pekerja, yang dianggap sebagai representasi dari Angkatan Kelima. 

BACA JUGA:Strategi PKI Dalam Mengepakan Sayapnya, Bentuk Organisasi Buruh Hingga Mahasiswa

BACA JUGA:Benarkah PKI Perjuangkan Petani dan Buruh? Ternyata Ini Tuntutan PKI pada Masa G30S PKI

Di sisi lain, TNI AD yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Haris Nasution, menilai bahwa pengaruh PKI yang semakin besar dapat merusak integritas bangsa dan mengancam ideologi negara. Keterlibatan TNI dalam politik semakin menguat ketika mereka berusaha untuk menanggulangi pengaruh PKI.

Konflik ini mencapai titik kritis pada malam 30 September 1965, ketika sekelompok militer yang berafiliasi dengan PKI menculik dan membunuh enam jenderal TNI AD.

Mereka mengklaim tindakan tersebut sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahan yang dianggap pro-Barat dan menyingkirkan pengaruh imperialisme.

Namun, tindakan tersebut justru memicu reaksi keras dari TNI AD dan masyarakat, yang langsung melancarkan operasi militer untuk mengendalikan situasi.

Setelah peristiwa tersebut, TNI AD mengambil alih kekuasaan dan melakukan pembantaian massal terhadap anggota PKI dan simpatisannya di berbagai daerah.

Dalam waktu singkat, PKI dihancurkan sebagai kekuatan politik, dan Indonesia memasuki era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. 

Gagasan Angkatan Kelima PKI, yang awalnya ingin menciptakan perubahan sosial dan politik, justru menjadi pemicu kekacauan yang berujung pada perubahan besar dalam tatanan pemerintahan Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan